Minggu, 06 Januari 2013

Manfaat Penjas Bagi Remaja



BAB I
PENADAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pada masa seorang anak telah mencapai usia yang dikatakan remaja, seorang anak sudah dikatan dapat mulai memahami tentang kehidupan mereka. Hal- hal yang berasal dari luar merupakan efek yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan mereka baik secara fisik maupun psikis. Kecenderungan untuk menerima sesuatu yang baru direspon oleh usia remaja dengan sangat intensif. Sehingga hal ini memungkinkan remaja akan berharap banyak dari lingkungannya.
Dalam hal ini suatu kegiatan yang bermanfaat bagi remaja yang nantinya remaja akan bisa menanamkan suatu kebisaan baik, sangat diperlukan guna menghadapi persaingan-persaingan yang mungkin bisa mengakibatkan para remaja salah menentukan jalan. Perlu diketahui juga bahwa pada era globalisasi sekarang ini banyak sekali godaan-godaan yang menjerumuskan para remaja kea rah yang bukan seharusnya. Sehingga diperlukan suatu tameng untuk mencegahnya.
Salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat terutama pada masa usia remaja adalah kegitan olahraga. Kegitan yang melibatkan aktivitas fisik ini disamping dapat menyehatkan raga, juga dapat merangsang remaja untuk semakin aktif dalam menekuni ketrampilan yang mereka geluti. Hal ini akan berakibat mereka akan terpacu untuk memperoleh prestasi-prestasi yang mana pada usia remaja kebanyakan dari mereka yang menginginkan dirinya dapat dipandang baik dimata teman sebayanya. Disamping itu, olahraga juga bisa mencegah timbulnya penyakit-penyakit kronis seperti, stroke, serangan jantung, hipertensi dan lain-lain.
Oleh karena itu, pada usia remaja olahraga merupakan aspek yang sangat penting sehingga kegiatan ini diharuskan menjadi aktivitas rutin remaja agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai yang diharapakan.

B.  Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang ada dapat kami ambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pentingnya penjas dan olahraga bagi remaja ?
2.      Bagaimana penjas digunakan sebagai pengajaran ketrampilan hidup remaja ?
3.      Apa sajakah manfaat olahraga bagi remaja ?
4.      Bagaimana hubungan olahraga dengan kesehatan remaja ?

C.  Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang dapat kami rumuskan sebagai berikut:
1.      Untuk memahami pentinganya olahraga dan penjas bagi usia remaja.
2.      Untuk memahami penjas digunakan sebagai pengajaran ketrampilan hidup remaja.
3.      Untuk mengetahui apa saja manfaat olahraga bagi usia remaja.
4.      Untuk mengetahui hubungan olahraga dengan kesehatan remaja.












BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pentingnya Pemrograman Penjas dan Olahraga Bagi Remaja

Olahraga dan penjas selalu melibatkan peserta remaja yang berpartisipasi di dalamnya dalam jumlah yang sangat besar. Barangkali, hanya kegiatan-kegiatan dan institusi seperti sekolah lah yang mampu mengalahkan raihan jumlah peserta yang banyak itu, walaupun belum tentu menjadi indikasi murni tentang minat para remaja. Itulah pula keuntungan dari penggunaan penjas dan olahraga dalam mengajarkan keterampilan hidup karena jumlah yang besar itu dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan yang massif yang melibatkan masyarakat sekolah.
Untuk sebagian remaja, ketika minat dan keterlibatan mereka dalam olahraga meningkat, meningkat pulalah perhatian mereka dalam hal penampilan dan kompetensi mereka sendiri. Olahraga kemudian menjadi suatu metafora yang mudah dimasuki serta menjadi suatu contoh dari kompetensi personal sehingga memungkinkan para pendidik untuk memasukkan upaya campur tangannya dalam mengajarkan keterampilan-keterampilan kehidupan untuk menjadi orang yang sukses.
Semua keterampilan, tanpa memperhatikan tujuannya, memerlukan praktek latihan untuk menguasainya. Latihan tersebut tentu tidak dalam waktu sebentar, melainkan perlu dilakukan dalam bilangan waktu yang cukup. Jika ini disadari oleh anak, maka mereka akan dengan penuh keyakinan dan sungguh-sungguh mempelajarinya. Dari situ ada dua hal yang dipelajari, yaitu pertama bahwa keterampilan yang dipelajari benar-benar bermanfaat baginya, dan kedua, mereka sendiri akan semakin terampil dalam menentukan tujuan-tujuan dari apa yang dipelajarinya. Hal itu bersifat timbal balik, yaitu keterampilan merancang tujuan yang mendasar dapat meningkatkan penampilan dengan cara memperjelas tujuan-tujuan latihan dan kompetensi yang hendak dikuasai. Jika ini terbukti benar di mata mereka, maka perancangan tujuan-tujuan berikutnya akan membantu mereka dalam meningkatkan self-efficacy dan kompetensinya ketika secara progressif tujuan-tujuan yang ditetapkan tersebut dapat dicapai.
Apa yang harus ditekankan dalam pembelajaran penjas atau olahraga adalah kesadaran bahwa ketika anak-anak mempelajari keterampilan gerak dan olahraga, sebenarnya mereka justru sedang mempelajari keterampilan hidup. Lewat olahraga mereka mampu mengasah keterampilan fisik yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sekaligus melatih keterampilan emosionalnya.
Dalam hubungan antara keterampilan berolahraga untuk hidup sukses inilah di antaranya mengapa keterlibatan dalam kegiatan olahraga akan mempunyai manfaat pada perkembangan psikososial dan prososial jauh melebihi kesegeraan dari apa yang dipelajari di lapangan atau arena lainnya. Dan biasanya hal ini dipercaya penuh bahwa apa yang dipelajari di lapangan olahraga akan dapat langsung ditransfer ke kehidupan lain, baik ke ruang kelas, ke rumah, atau ke lingkungan pergaulan lain. Sebagai contoh, bahwa olahraga telah dianjurkan sebagai “...sebuah forum untuk mempelajari tanggung jawab, kecocokan, pengakuan terhadap keunggulan orang lain, ketekunan, penundaan kepuasan, dan bahkan keberanian untuk mengambil resiko.”
Sebuah ulasan terhadap hasil penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa kegiatan olahraga memang mempunyai pengaruh positif pada perkembangan remaja Penelitian itu juga menyimpulkan bahwa untuk sepenuhnya mengerti tentang peranan olahraga dalam perkembangan remaja, sebaiknya guru atau pelatih bisa menyajikan topik yang bisa sesuai untuk berlangsung sepanjang masa daripada berfokus pada satu periode perkembangan tertentu saja.
Kebanyakan riset yang dilaksanakan dewasa ini dalam kaitannya dengan nilai olahraga pada remaja telah memfokuskan tinjauannya pada dampak olahraga terhadap perkembangan identitas dan rasa berkompeten di antara mereka. Hal ini tentu saja cocok dengan jiwa remaja, karena olahraga adalah suatu arena di mana para remaja mencari identitas pribadi dan impian-impiannya tentang masa depan. Identitas ini, yang merupakan hasil dari pengalaman masa lalu dirinya dan juga feedback dari orang lain.


Olahraga mempunyai potensi untuk meningkatkan perkembangan emosional dan memungkinkan remaja untuk menikmati dirinya sendiri ketika berada dalam prosesnya. Akan tetapi, meningkatkan perkembangan emosional bukanlah suatu hasil yang tidak perlu direncanakan. Hal tersebut terjadi ketika remaja bertanding melawan dirinya sendiri dan lebih khusus lagi melawan potensi dan tujuannya sendiri. Seperti disinggung bahwa “...ketika mengetahui diri sendiri menjadi sepenting ketika mampu membuktikan diri, olahraga kemudian menjadi elemen penting dalam pertumbuhan personal dan ekspresi diri.”
 Setelah mendiskusikan potensinya yang positif yang dimiliki kegiatan olahraga, adalah penting untuk segera mengarahkan bahwa aspek-aspek yang bermanfaat tersebut harus disemaikan, karena kesemua itu tidak bisa terjadi tanpa disengaja. Tanpa adanya bimbingan yang hati-hati, elemen-elemen olahraga yang membangun identitas dan karakter tersebut dapat mengarah pada hal yang ekstrim dan penutupan identitas diri (identity foreclosure).
Kecenderungan semacam ini terjadi ketika seorang individu membuat komitmen pada suatu peranan tanpa terlibat dalam perilaku eksploratif dalam kegiatan lain, sehingga hanya mencurahkan seluruh energinya dalam suatu kegiatan.

B.  Penjas Sebagai Pengajaran Keterampilan Hidup Bagi Remaja

Untuk menggunakan olahraga dalam menunjang peningkatan pertumbuhan personal, kita harus mengakui bahwa kegiatan tersebut hanyalah merupakan metafora untuk meningkatkan kompetensi, bukan suatu tujuan akhir itu sendiri. Dengan kata lain, nilai akhir dari pengalaman dalam bidang olahraga terletak pada  penerapan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui keikutsertaan dalam bidang lainnya. Dari sekian juta anak yang terlibat dalam olahraga, hanya sebagian kecil saja yang benar-benar memilih kegiatan tersebut sebagai pilihan karirnya. Bagian terbesarnya, hanya menganggap bahwa kegiatannya dalam berolahraga hanyalah sebagai wahana untuk mengukuhkan identitasnya, menemukan keterampilan dan minat dalam bidang lain, dan diharapkan menerapkan beberapa prinsip berguna lainnya yang dipelajari selama keikutsertaan dalam olahraga pada masa-masa dewasanya. Perilaku-perilaku sikap yang dapat ditransfer itulah yang disebut keterampilan hidup (life skills).
Keterampilan hidup tersebut akan memungkinkan seorang individu untuk sukses dalam lingkungan kehidupannya, seperti lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja, tetangga, dan masyarakat sekitar. Keterampilan hidup bisa bersifat perilaku (misalnya komunikasi efektif dengan sebaya dan orang dewasa) dan bisa juga bersifat kognitif (misalnya membuat keputusan yang efektif). Ketika remaja meningkat lebih berumur, jumlah dari kriteria kesuksesan di dalam lingkungan semakin meningkat pula. Lingkungan tersebut berbeda dari individu ke individu lain, sama halnya dengan alangkah berbedanya antara apa yang disebut keberhasilan (sukses) oleh individu yang satu dengan keberhasilan dari individu lainnya.
Individu-individu dari lingkungan yang sama pastilah berbeda satu sama lain disebabkan oleh keterampilan hidup yang telah dikuasainya juga berbeda. Untuk alasan inilah, maka bagi mereka yang mengajar keterampilan hidup harus juga sensitif dengan perbedaan-perbedaan individual, perkembangan, dan lingkungan, sehingga kemungkinannya, keterampilan hidup yang dibutuhkannya pun berbeda-beda bagi individu-individu yang usia, suku, dan sosial ekonominya berbeda.
Dalam mentransfer keterampilan dari satu domain ke domain lainnya (misalnya dari olahraga ke bidang lainnya), adalah penting untuk mengakui bahwa kemampuan yang dikuasai dalam satu bidang tidak terjadi secara otomatis bila ditransfer ke bidang lain. Pada pelaksanaannya, pengajaran itu perlu dilengkapi dengan keterangan tentang bagaimana dan mengapa keterampilan-keterampilan tersebut akan bermanfaat kelak dalam kehidupan dan bidang lainnya.
Untuk mencapai hal tersebut, para remaja harus percaya bahwa mereka mempunyai kualitas keterampilan yang bernilai dalam setting yang lain. Individu dari semua tingkatan umur seringkali tidak menyadari bahwa banyak keterampilan-keterampilan yang telah dikuasainya untuk bisa unggul dalam bidang olahraga bisa ditransfer ke dalam bidang kehidupan lain.
Bahkan seorang atlet elite pun banyak memiliki keraguan dan ketidakyakinan tentang kemampuannya memulai karir yang baru. Apa yang mereka rasakan, umumnya, bahwa mereka hanya memiliki keterampilan yang berhubungan dengan olahraga dan kurang dalam keterampilan di bidang-bidang lainnya. Kasus demikian menyatakan kepada kita bahwa alangkah pentingnya meyakinkan para remaja bahwa mereka harus dapat mempelajari keterampilan-keterampilan yang transferable yang bisa diaplikasikan ke bidang yang lain.

C.  OLAHRAGA BERMANFAAT BAGI REMAJA

Sejuta manfaat olahraga alangkah baiknya dipetik sejak dini. Banyak penelitian membuktikan manfaat gerak badan ini buat remaja. Berikut ini di antaranya:
1.    Lebih berprestasi disekolah
Remaja yang giat di bidang olahraga dan atletik cenderung berprestasi lebih baik di bidang akademik dan meraih skor tinggi pada tes-tes terstandar. Itu menurut laporan Presiden Council on Physical Fitness and Sport di AS. Dilaporkan pula oleh The Women’s Sports Foundation, anak perempuan yang aktif olahraga cenderung memiliki tingkat putus sekolah lebih rendah dan tiga kali lebih besar kemungkinannya untuk lulus dari universitas.
  1. Memperbaiki suasana hati
    Remaja kerap dihinggapi perasaan bete karena pergolakan hormon di dalam tubuhnya. Olahraga tiga kali seminggu dapat mengenyahkan perasaan negatif seperti bete, depresi, dan kekhawatiran dalam diri remaja. Rasa percaya diri (pede) mereka meningkat berkat aktivitas olahraga.
  2. Menunda hubungan seks di usia belia
    CDC pernah melakukan survei soal sistem pemantauan tingkah laku berisiko kaum muda. Hasilnya, lebih sering seorang remaja berolahraga setiap pekan, mereka cenderung menunda hubungan seks pertama.
  3. Ogah Mengonsumsi Narkoba
    The Sport Foundation di AS melaporkan, remaja yang aktif berolahraga 92 persen cenderung menjauhi narkoba dibanding mereka yang tak berolahraga.
  4. Tidak toleran terhadap hubungan yang penuh kekerasan
    Nike’s PLAY juga menemukan, remaja putri yang aktif olahraga cenderung lebih tidak menoleransi hubungan dengan kekasih yang penuh kekerasan. Mungkin ini disebabkan rasa respek terhadap diri sendiri dan percaya diri yang dibangun oleh olahraga.

D.      OLAHRAGA BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN        REMAJA

Olahraga berpengaruh juga pada kesehatan khususnya pada masa usia remaja, dimana pada usia tersebut kegiatan olahraga memiliki banyak paranan dalam kesehatan di usia remaja. Beberapa diantaranya yang membuktikan bahwa olahraga memegang peranan dalam kesehatan remaja adalah:

  1. Memperkuat otot-otot pada bagian-bagian tertentu.
  2. Mencegah penyakit jantung, kegemukan, hipertensi, kanker, dan lainnya.
    Banyak lembaga penelitian termasuk Center for Disease Control (CDC) di AS membuktikan manfaat makan seimbang dan olahraga dalam mengurangi berbagai penyakit seperti jantung, kegemukan, tekanan darah tinggi, kanker, dan berbagai penyakit lain.
  3. Menurunkan Risiko Kanker Payudara.
    Menurut yayasan milik produsen sepatu terkenal Nike’s PLAY (Participating in the Lives of America’s Youth), remaja putri yang aktif olahraga sedari belia risiko terkena kanker payudara mereka lebih kecil ketika dewasa. Dilaporkan, olahraga 2 jam seminggu dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini sebanyak 60 persen. Para ahli berpendapat, selain olahraga, diet tinggi serat dan vitamin serta rendah lemah jenuh juga membantu mengurangi risiko kena kanker payudara.
  4. Menjadikan pertumbuhan tulang yang sehat.
Bagi Tulang Remaja Menurut sebuah penelitian terbaru, olahraga akan bekerja lebih baik dalam pembentukan tulang yang sehat dan kuat dibandingkan konsumsi kalsium saja. Oleh karena itu, aktivitas fisik adalah lebih penting dibandingkan hanya dengan minum susu untuk menghindari gangguan osteoporosis. Penemuan ini dikemukakan oleh para peneliti dari Penn State University College of Medicine dan telah dipublikasikan dalam sebuah laporan yang dimuat dalam Journal of Pediatrics. Walaupun konsumsi kalsium sering dianggap sebagai faktor paling penting untuk kesehatan tulang, namun penelitian ini mengemukakan bahwa olahraga adalah gaya hidup yang cukup dominan dalam menentukan kekuatan tulang, khususnya pada kaum remaja. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tulang mengalami perkembangan antara usia 13-15 tahun, dan akan mulai menurun akibat faktor usia serta osteoporosis dalam empat dekade terakhir.
5.   Menurunkan tekanan darah ke tingkat normal
Peningkatan aktivitas fisik berupa olahraga atau latihan jasmani secara teratur, terbukti dapat menurunkan tekanan darah ke tingkat normal dan menurunkan risiko serangan hipertensi 50 persen lebih besar pada seseorang yang aktif berolahraga."Satu sesi olahraga rata-rata menurunkan tekanan darah lima hingga tujuh mmHg. Pengaruh penurunan tekanan darah ini dapat berlangsung sampai 22 jam setelah berolahraga," kata pakar olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Nora Sutarina,. Ia mengatakan, aktivitas fisik berupa latihan jasmani secara teratur merupakan intervensi pertama untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi.









BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
           
Pada masa seorang anak telah mencapai usia yang dikatakan remaja, seorang anak sudah dikatan dapat mulai memahami tentang kehidupan mereka. Dalam hal ini suatu kegiatan yang bermanfaat bagi remaja yang nantinya remaja akan bisa menanamkan suatu kebisaan baik, Salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat terutama pada masa usia remaja adalah kegitan olahraga. Olahraga dan penjas selalu melibatkan peserta remaja yang berpartisipasi di dalamnya dalam jumlah yang sangat besar.

Saran:
           
Pada usia remaja,olahraga merupakan aspek yang sangat penting sehingga kegiatan ini diharuskan menjadi aktivitas rutin remaja agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai yang diharapakan.karena Olahraga berpengaruh juga pada kesehatan khususnya pada masa usia remaja, dimana pada usia tersebut kegiatan olahraga memiliki banyak paranan dalam kesehatan di usia remaja.






DAFTAR PUSTAKA


Drs. Sjafrudin Aip. 1980. Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: CV Baru Jakarata




Bab 3 Penjas-Life Skills SMA.pdf

Politik dan Strategi Nasional



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Politik dan Strategi nasional merupakan satu-kasatuan yang tidak dapat dipisahkan. Politik yang dikatakan sebagai upaya proses menentukan tujuan dan cara memujudkannya berhubungan langsung dengan strategi yang merupakan kerangka rencana untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini politik dan strategi nasional merupakan sesuatu yang berhubungan erat dengan cara-cara untuk mencapai tujuan nasional.
Politik nasional pada hakikatnya merupakan kebijakan nasional. Hal ini dikarenakan, politik nasional merupakan landasan serta arah bagi konsep strategi nasional dan strategi nasional merupakan pelaksanaan  dari kebijakan nasional. Dalam penyusunan politik nasional hal-hal yang perlu diperhatikan secara garis besar adalah kebutuhan pokok nasional yang meliputi masalah kesejahteraan umum dan masalah keamanan dan pertahanan negara.
Pelaksanaan politik dan strategi nasional yang dilekukan oleh negara Indonesia mencakup beberapa bidang yang dianggap central bagi penyelarasan kehidupan berbangsa dan bernegara dari masyarakat Indonesia. Bidang-bidang tersebut adalah bidang hukum, bidang ekonomi, bidang politik, bidang agama, bidang pendidikan, bidang sosial dan budaya, bidang pembangunan daerah, bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta bidang pertahanan dan keamanan.
            Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi warganya.



B. RUMUSAN MASALAH
  1. Apa yang dimaksud dengan politik nasional dan strategi nasional?
  2. Bagaimana penyusunan politik dan strategi nasional?
  3. Bagaimana implementasi dari politik dan strategi nasional?
  4. Bagaimanakah keberhasilan politik dan strategi nasional?


C. TUJUAN
1.      Memahami pengertian politik nasional dan strategi nasional.
2.      Mengetahui penyusunan politik dan strategi nasional.
3.      Mengetahui implementasi dari politik dan strategi nasional.
4.      Mengetahui keberhasilan politik dan strategi nasional.















BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ISTILAH
1. Pengertian Politik
Istilah Politik berasal dari bahasa Yunani Polis yang artinya negara (city state) yang terdiri atas adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Adpun yang berpolitik disebut Politicos. Menurut Aristoteles manusia adalah Zoon Politicon, yakni makhluk politik.Dalam bahasa Indonesia, kata polotik atau Politics mengandung arti suatu keadaan yang dikehendaki, disertai cara dan alat yang digunakan untuk mencapainya.
Demikian bahwa pada umumnya dapat dikemikakan bahwa politik adalah berbagai kegiatan dalam suatu negara yang berkaitan dengan proses menentukan tujuan dan upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut, pengambilan keputusan (decisionmaking) mnegenai seleksi dari beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritasnya.
Negara, adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya.
Kekuasaan, adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang sesuai keinginan pelaku.
Keputusan, adalah membuat pilihan dari beberapa alternatif. Sedangkan pengambilan keputusan menunjukkan pada proses tyang terjadi sampai keputusan itu tercapai.
Kebijaksanaan, adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan itu.
Pembagian dan alokasi, yang diamaksud adalah pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat. Nilai itu sendiri adalah sesuatu yang dianggap baik atau benar. Adapun yang dimaksud “politik” dalam pebgertian ini adalah kebijakan umum dan pengambulan kebijakan untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa.
2.  Pengertian Strategi
Pengertian Strategi pada awalnya dikenal dikalangan militer yang diartikan sebagai “the art of the general” atau seni seorang panglima, dan penggunaanya dalam peperangan. Pengertian strategi secara umum adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau cara untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Demikian, strategi pada dasarnya merupakan suatu kerangka rencana dan tindakan yang disusun dan disiapkan dalam suatu rangkaian pentahapan yang masing-masing merupakan jawaban terhadap tantangn baru yang terjadi sebagai akibat dari langkah sebelumnya, dan keseluruhan proses terjadi dalam suatu arah yang telah digariskan.

3.  Politik Nasional dan Strategi Nasional
Politik nasional dengan memperhatikan pengertian politik seperti di atas, dapat dirumuskan sebagai asas, haluan usaha serta kebijaksanaan tindakan dari negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan penegendalian, serta penggunaan potensi nasional untuk mencapi tujuan nasional).
Strategi nasional adalah cara melaksankan politik nasonal dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional, yakni merupakan pelaksanaan dari kebijaksanaan nasional. Dengan melaksanakan politik nasional disusunlah strategi nasional, seperti jangka pendek, jangaka menengah dan jangka panjang.


B. PENYUSUNAN POLITIK STRATEGI NASIONAL
1.  Suprastruktur dan Infrastruktur Politik
Penyusunan politik dan strategi negara di tingkat suprastruktur dilakukan oleh Presiden sebagai mandataris MPR setelah memahami Garis-Garis Besar Haluan Negara yang ditetapkan oleh MPR dengan langkah awal menyusun Program Kabinet yang diikutu dengan menunjukkan para menteri kabinet sebagai pembantu presiden.
Ditingkat infrastruktur, politik dan strategi nasional merupakan sasaran yang hendak dicapai yang meliputi bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Masyarakat melalui pranata politik yang ada di era reformasi memiliki peranan yang penting, yaitu berupaya mengontrol jalannya politik dan strategi nasional yang telah ditetapkan oleh MPR sebagai GBHN maupun yang dilaksanakan oleh Presiden beserta penyelenggara negara lainnya.

2. Penentu Kebijakan
Kebijakan Puncak dilakukan oleh MPR yang berwenang menetapkan UUD 1945 dan Garis-Garis Besar Haluan Negara. Kebijakan Umum dilakukan oleh Presiden sebagai kepala Pemerintahan dan DPR, bentuknya adalah Undang-Undang, Perpu, Peraturan Pemerintah, Kepres, dan Inpres. Kebijakan Khusus dilakukan oleh Menteri dalam menjabarkan Kebijakan Umum guna merumuskan strategi dalam masing-masing bidang sesuai tanggung jawabnya. Kebijakan Teknis dilakukan oleh Pimpinan Eselon I Departemen Pemerintahan dan Non Departemen. Bentuk kebijakannya adalah Peraturan Keputusan, atau Instruksi pimpinan Departemen dan Dirjen. Kebijakan di daerah, adalah Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD. Kebijakannya berupa Perda, Keputusan Kepala Daerah dan Instruksi Kepala Daerah.


C. POLITIK STRATEGI NASIONAL
1.  Politik Nasional adalah Politik Pembangunan
Politik Nasional pada hakekatnya sama dengan Kebijakan Nasional sebagai landasan serta arah bagi penyusunan konsep strategi nasional. Dalam penyusunan politik nasional hal-hal yang perlu diperhatikan secara garis besar adalah kebutuhan pokok nasional yang meliputi masalah kesejahteraan umum dan masalah keamanan dan pertahanan negara.
Oleh karena upaya untuk mewujudkan kebutuhan pokok nasional yang juga pada hakikatnya merupakan cita-cita dan tujuan nasional, dilakukan melalui pembangunan, maka politik nasional disebut politik pembangunan.

2.  Implementasi Politik dan Strategi Nasional dalam Bidang-Bidang Pembangunan Nasional
Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai arah penyelenggaraan negara dan segenap rakyat Indonesia, kaidah pelaksanaannya sbb:
1.      Presiden menjalankan tugas penyelenggaraan negara, berkewajiban untuk mengerahkan semua potensi dan kekuatan pemerintahan dalam melaksanakan dan mengendalikan pembangunan nasional.
2.      DPR, MA, BPK, dan DPA berkewajiban melaksanakan GBHN sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenangnya berdasarkan UUD 1945.
3.      Semua lembaga tinggi negara berkewajiban menyampaikan laporan pelaksanaan GBHN dalam siding Tahunan MPR, sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenangnya berdasarkan UUD 1945.
4.      GBHN dalam pelaksanaan dituangkan dalam Program Pembangunan Negara Lima Tahun yang memuat uraian kebijakan secara rinci  dan terstruktur yang secara yuridis ditetapkan oleh Presiden bersama DPR.
5.      PROPENAS dirinci dalam Rencana Pembangunan Tahunan yang memuat APBN dan ditetapkan Presiden bersama DPR.

3.  Bidang-bidang Implementasi Politik dan Strategi Nasional
1.   Bidang Hukum
1)      Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum.
2)      Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan menghormati hukum agama dan hukum adat.
3)      Menegakkan hukum secara konsisten untuk menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum serta mengahargai HAM.
4)      Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional terutama yang berkaitan dengan HAM sesuai kebutuhan dan kepentingan bangsa.
5)      Meningkatkan integritas moral dan keprofesionalan aparat penegak hukum untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
6)      Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari penguasa dan pihak manapun.
7)      Menyelenggarakan proses peradilan secara cepat, mudah, murah dan terbuka serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

2.   Bidang Ekonomi
1.      Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat.
2.      Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dengan menghilangkan seluruh hambatan yang mengangagu pasar.
3.      Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusian yang adil bagi masyarakat, terutama fakir miskin dan anak terlantar.
4.      Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi.
5.      Memberdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien, produktif dan berdaya saing.
6.      meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang relatif murah dan ramah lingkungan.
7.      meningkatkan kuantitas dan kualitas penempatan tenaga kerja keluar negeri dengan memperhatikan kompetensi.
8.      meningkatkan penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia usaha.
9.      Menyehatkan APBN dengan mengurangi defisit  anggaran melalui peningkatan disiplin anggaran, pengurangan subsudi dan pinjaman luar negeri.
10.  Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik guna mendorong pemerataan pembangunan dan melayani masyarakat.




3.   Bidang Politik
a)   Politik Dalam Negeri
1.      Memperkuat keberadaan dan keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bertumpu pada kebhinekatunggalikaan.
2.      Menyempurnakan UUD 1945 sejalan dengan perkembangan kebutuhan bangsa, dinamika dan tuntutan reformasi.
3.      Mengembangkan sistem politik nasional yang berkadaulatan rakyat, demokrasi dan terbuka.
4.      Meningkatkan pendidikan politik secara intensif kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang demokratis.
5.      Membangun bangsa dan watak bangsa menuju bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju, bersatu, rukun, damai, dinamis, sejahtera dan makmur.
b)   Hubungan Luar Negeri
1.      Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional.
2.      Dalam melakukan perjanjian dan kerjasama internasional harus dengan persetujuan lembaga perwakilan rakyat.
3.      Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan bebas.
4.      Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara-negara sahabat serta memperlancar prosedur diplomatik.
5.      Meningkatkan kerjasama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang berbatasan langsung dan kerjasama kawasan ASEAN.
c)   Penyelenggaraan Negara
1.      Membersihkan penyelenggaraan negara dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dengan memberikan sanksi seberat-beratnya.
2.      Melakukan pemeriksaan terhadap kekayaan pejabat negara dan pejabat pemerintah sebelum dan sesudah memangku jabatan.
3.      Meningkatkan fungsi dan keprofesionalan birokasi dalam melayani masyarakat dalam mengelola kekayaan negara secara transparan.
4.      Meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri dan Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Republik Indonesia.
5.      Memantapkan netralisasi politik pegawai negeri dengan menghargai hak-hak politiknya.
d)   Komunikasi, Informasi, dan Media Masa
1.      Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui media massa modern dan media tradisional.
2.      Meningkatkan kualitas komunikasi di berbagai bidang melalui penguasaan dan penenapan teknologi informasi dan komunikasi.
3.      Meningkatkan peran pers yang bebas sejalan dengan peningkatan kualitas dan kesejahteraan insan pers.
4.      Membangun jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan daerah serta antar daerah secara timbal balik.
5.      Memperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana penerangan khususnya di luar negeri.

4.   Bidang Agama
1.      Memantapkan fungsi, peran,dan kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual, dan etika dalam penyelenggaraan negara.
2.      Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem pendidikan agama.
3.      Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antarumat beragama sehingga tercipta suasan yang harmonis.
4.      Meningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya.
5.      meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut mengatasi perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan.

5.   Bidang Pendidikan
1.      Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
2.      Melakukan pembaharuan sistem pendidikan termasuk pembaharuan kurikulum.
3.      Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan.
4.      Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah.
5.      Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah,terpadu, dan menyeluruh.

6.   Bidang Sosial dan Budaya
a)   Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
1.      Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan.
2.      Mengembangkan sistem sosial tenaga kerja bagi seluruh tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan, keamanan dan keselamatan kerja.
3.      Meningkatkan kepedulian terhadap penyandang cacat, fakir miskin, dan anak-anak terlantar serta kelompok rentan sosial.
4.      Meningkatkan kulitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian, dan peningkatan kualitas program keluarga berencana.
5.      memberantas secara sistematis pedagagang dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
b)   Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata
1.      Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional bangsa Indonesia yang bersumber dari warisan budaya leluhur bangsa.
2.      Mengembangkan kebebasan berkreasi dalam kesenian untuk mencapai sasaran sebagai pemberi inspirasi.
3.      Mengembangkan dunia perfilman Indonesia secara sehat sebagai media massa kreatif yang memuat berbagai jenis kesenian.
4.      Menjadikan kesenian dan kebudayaan Indonesia sebagai wahana pengembangan pariwisata nasional dan mempromosikannya ke luar negeri.
5.      Mengembangkan pariwisata melalui pendektan sistem yang utuh dan terpadu bersifat indisipliner dan partisipatoris dengan kriteria ekonomis.
c)   Kedudukan dan Peranan Perempuan
1.      Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.      Meningkatkan kulitas peran dan kemandirian organisasi perempuan.
d)   Pemuda dan Olahraga
1.      Menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia, sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup.
2.      Meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus dilakukan secara sistematis melalui lembaga –lembaga pendidikan.
3.      Mengembangkan iklim yang kondusif bagi generasi muda dalam mengaktulisasikan segenap potensi, dan minat.
4.      Mengembangkan minat dan semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda yang berdaya saing, unggul dan mandiri.
5.      Melindungi segenap genarasi muda dari bahaya penyalahgunaan narkotika, obat-obatan terlarang dan zat adiktif lainnya.

7.   Pembangunan Daerah
a)   Umum
1.      Mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata, dan bertanggung jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
2.      Mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kuat dengan memberdayakan pelaku dan potensi ekonomi daerah.
3.      Mempercepat pembangunan pedesaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat terutama petani dan nelayan.
4.      Mewujudkan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah secara adil dengan mengutamakan kepentingan daerah.
5.      Meningkatkan pembangunan di seluruh daerah terutama kawasan Indonesia timur , daerah perbatasan dan wilayah tertinggal lainnya.
b)   Khusus
·         Daerah Istimewa Aceh
1.      Mempertahankan integritas bangsa dalam wadah NKRI dengan menghargai kesataraan dan keberagaman sosial budaya masyarakat Aceh.
2.      Menyelesaikan kasus Aceh secara berkeadilan dan bermartabat dengan melakukan pengusutan dan pengadilan yang jujur.


·         Irian Jaya
1.      Memepertahankan integritas bangsa di dalam wadah NKRI dengan menghargai kesataraan dan keberagaman sosial budaya masyarakat Irian Jaya.
2.      Menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di Irian Jaya melalui proses pengadilan yang jujur dan bermartabat.
·         Maluku
1.      Menugaskan pemerintah untuk segara melaksanakan penyelesaian konflik sosial yang berkepanjangan secara adil, nyata dan menyeluruh.

8.   Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
1.      Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
2.      Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungnan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan.
3.      Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka pengelolaan sumber daya alam.
4.      Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
5.      Menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan sumber daya alam.

9.   Pertahanan dan Keamanan
1.      Menata kembali TNI sesuai dengan paradigma baru secara konsisten melalui reposisi, redefinisi, dan reaktualisasi peran TNI.
2.      Mengambangkan kemampuan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang bertumpu pada kekuatan rakyat, TNI menjadi kekuatan utama.
3.      Meningkatkan keprofesionalan TNI, meningkatkan rasio kekuatan komponen utama.
4.      Memperluas dan meningkatkan kualitas kerjasama bilateral bidang pertahanan dan keamanan.
5.      Menuntaskan upaya memandirikan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka pemisahan dari TNI secara bertahap.
10. Kaidah Pelaksanaannya
1.      Presiden menjalankan tugas penyelenggaraan negara, berkewajiban untuk mengerahkan semua potensi dan kekuatan pemerintahan dalam melaksanakan dan mengendalikan pembangunan nasional.
2.      DPR, MA, BPK, dan DPA berkewajiban melaksanakan GBHN sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenangnya berdasarkan UUD 1945.
3.      Semua lembaga tinggi negara berkewajiban menyampaikan laporan pelaksanaan GBHN dalam siding Tahunan MPR, sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenangnya berdasarkan UUD 1945.
4.      GBHN dalam pelaksanaan dituangkan dalam Program Pembangunan Negara Lima Tahun yang memuat uraian kebijakan secara rinci  dan terstruktur yang secara yuridis ditetapkan oleh Presiden bersama DPR.
5.      PROPENAS dirinci dalam Rencana Pembangunan Tahunan yang memuat APBN dan ditetapkan Presiden bersama DPR.

D. KEBERHASILAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
     Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi warganya.
      Dengan demikian ketahanan nasional Indonesia akan terwujud dan akan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk bela negara, serta kesadaran nasionalisme yang tinggi namun bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab.






BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi warganya. Dengan demikian ketahanan nasional Indonesia akan terwujud dan akan menumbuhkan kesadaran rakyat untuk bela negara, serta kesadaran nasionalisme yang tinggi namun bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab.

B.      SARAN
Dari pembahasan di atas diharapkan Indonesia dapat melaksanakan politik dan strategi nasional sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia agar kesesatuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia lebih terjamin dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dan juga diharapakan para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat serta sikap mental yang baik agar dapat menjadikan bangsa Indonesia lebih maju.









DAFTAR PUSTAKA

 Tim Dosen UGM, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan.