Minggu, 06 Januari 2013

NAPZA



NAPZA
(Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif)


1.  Apa perbedaan Nakotika dan Psikotropika ?
Ø  Narkotika : adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Ø  Psikotropika : adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

2. a) Apa yang dimaksud ketergantungan (adiksi) ?
Ø  Kecanduan / Adiksi adalah suatu keterikatan atau suatu dorongan untuk mengulang-ulang penggunaan zat tertentu atau perilaku tertentu. Jadi adiksi sebenarnya tidak terbatas hanya pada penyalahgunaan narkoba saja, tetapi ada begitu banyak adiksi yang lain, misalnya adiksi terhadap judi, pekerjaan, seks, dan juga games.
    b) Sebutkan tanda-tanda orang yang kecanduan / adiksi !
Ø  Adanya dorongan untuk melakukan secara berulang-ulang.
Ø  Pergaulan yang cenderung berubah.
Ø  Timbulnya perubahan tingkah laku.
Ø  Penurunan prestasi belajar.
Ø  Aktivitas spiritual berkurang.
Ø  Munculnya suatu pemberontakan dari dalam diri.
Ø  Sering mengalami problem keuangan.



3. a) Sebutkan contoh, gambar dan cara pemakaian dari masing-masing  Napza ?
1)      NARKOTIKA
·   Narkotika Golongan I : heroin / putauw, kokain, ganja.





                          kokain                                     ganja

o Kokain bentuknya serbuk dan cara pemakainnya adalah dihisap melalui hidung dengan menggunakan alat hisap.
o Ganja bentuknya daun yang dikeringkan dan cara pemakainnya adalah dibakar atau dijadikan seperti rokok dan dihisap asapnya.
·   Narkotika Golongan II : morfin, petidin.


morfin





o Morfin bentuknya tablet cara pemakainnya adalah langsung di telan lewat mulut.
·   Narkotika Golongan III : kodein.


kodein




o Kodein bentuknya tablet cara pemakainnya adalah langsung di telan.


2)   PSIKOTROPIKA
·   Psikotropika Golongan I : ekstasi, shabu, LSD.







                               ekstasi                                           shabu
o Ekstasi bentuknya tablet cara pemakainnya adalah langsung di telan lewat mulut.
o Shabu bentuknya serbuk dan cara pemakainnya adalah dihisap melalui hidung dengan menggunakan alat hisap.
·   Psikotropika Golongan II : amfetamin, metilfenidat atau ritalin.

                    
amfetamin





o amfetamin bentuknya serbuk dan cara pemakainnya adalah dihisap melalui hidung dengan menggunakan alat hisap.
·   Psikotropika Golongan III : pentobarbital, Flunitrazepam.


pentobarbital





o Pentobarbital bentuknya tablet cara pemakainnya adalah langsung di telan lewat mulut.



·   Psikotropika Golongan IV : diazepam, bromazepam, Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo, Rohip, Dum, MG








                                 diazepam                                             Pil Koplo

o Diazepam bentuknya tablet cara pemakainnya adalah langsung di telan lewat mulut.
o Pil Koplo bentuknya tablet cara pemakainnya adalah langsung di telan lewat mulut.

3.   ZAT ADIKTIF
·   Minuman beralkohol : Bir, Anggur, Whiskey, Vodca, TKW, Manson House.


                                                      Minuman beralkohol





o Bentuknya cair atau berbentuk minuman cara pemakainnya langsung diminum.
·   Inhalansia (gas yang dihirup) :  Lem, thinner, penghapus cat kuku, bensin.


            thiner





o Thiner berbentuk cair cara pemakainnya dengan menghirup gas yang dikeluarkan oleh zat cair tersebut.
·   Tembakau

            tembakau




o Bentuknya adalah daun yang dikeringkan dan cara pemakaiannya adalah dengan dijadikan rokok dan dibakar lalu dihisap asapnya.


4. Sebutkan faktor – faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA ?

1)      Faktor Keluarga

v  Keluarga yang memiliki sejarah (termasuk orang tua) mengalami ketergantungan NAPZA.
v  Keluarga dengan menejemen keluarga yang kacau, yang terlihat dari pelaksanaan aturan yang tidak konsisten dijalankan oleh ayah dan ibu
v  Keluarga dengan konflik yang tinggi dan tidak pernah ada upaya penyelesaian yang memuaskan semua pihak yang berkonflik.
v  Keluarga dengan orang tua yang otoriter. Di sini peran orang tua sangat dominan.

2)      Faktor Kepribadian

Kepribadian penyalahgunaan NAPZA juga turut berperan dalam perilaku ini. Pada remaja, biasanya penyalahguna NAPZA memiliki konsep diri yang negatif dan harga diri yang rendah. Perkembangan emosi yang terhambat, dengan ditandai oleh ketidakmampuan mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif dan cenderung depresi, juga turut mempengaruhi.

 

 

3)      Faktor Kelompok Teman Sebaya

Kelompok teman sebaya dapat menimbulkan tekanan kelompok, yaitu cara teman-teman atau orang-orang seumur untuk mempengaruhi seseorang agar berperilaku seperti kelompok itu. Tekanan kelompok dialami oleh semua orang bukan hanya remaja, karena pada kenyataannya semua orang ingin disukai dan tidak ada yang mau dikucilkan.
4)      Faktor Kesempatan
Ketersediaan NAPZA dan kemudahan memperolehnya juga dapat dikatakan sebagai pemicu. Indonesia yang sudah mendjadi tujuan pasar narkotika internasional, menyebabkan zat-zat ini dengan mudah diperoleh. Bahkan beberapa media massa melansir bahwa para penjual narkotika menjual barang dagangannya di sekolah-sekolah, termasuk sampai di SD. Penegakan hukum yang belum sepenuhnya berhasil. Tentunya dengan berbagai kendalanya juga turut menyuburkan usaha penjualan NAPZA di Indonesia.
5. Apa dampak negatif dan positif dari penggunaan NAPZA ?
a. Dampak Negatif
1.   Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup     lama. Pengaruhnya pada :
a.   Otak dan susunan saraf pusat :
- gangguan daya ingat
- gangguan perhatian / konsentrasi
- gangguan bertindak rasional
- gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
- gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
- gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
b.   Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru ( Bronchopnemonia ).     pembengkakan paru ( Oedema Paru )
c.   Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah jantung.
d.   Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik,       hubungan seksual.
            f. Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
            g. Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum                         suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
            h. Komplikasi pada kehamilan :
   - Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
- Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
- Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.
2.   Dampak Sosial :
            a. Di Lingkungan Keluarga :
v   Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi        pertengkaran, mudah tersinggung.
v   Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
v   Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib,        hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
v   Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau         pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
v   Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk      biaya pengobatan dan rehabilitasi.
            b. Di Lingkungan Sekolah :
v   Merusak disiplin dan motivasi belajar.
v   Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
v   Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman          sebaya.

            c. Di Lingkungan Masyarakat :
v   Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna / mangsanya.
v   Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah menjadi ketergantungan.
v   Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian, pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
v   Meningkatnya kecelakaan.
b. Dampak Positif
1)            Memberikan suatu kenikmatan dan kesenangan tersendiri.
2)            Menghilangkan stres.
3)            Dapat menyelesaikan suatu masalah.
4)            Dapat memacu semangat.
5)            Menghindarkan dari rasa sakit akibat sakau (bagi yang sudah kecanduan).
6. Apa tanda – tanda seseorang yang memakai NAPZA ?
1. Perubahan Fisik :
a)      Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.
b)      Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
c)      Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
d)     Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.



2. Perubahan sikap dan perilaku :
a)      Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
b)      Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
c)      Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
d)     Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
e)      Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
f)       Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
g)      Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.







 

 


1 komentar: