Minggu, 06 Januari 2013

Manfaat Penjas Bagi Remaja



BAB I
PENADAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pada masa seorang anak telah mencapai usia yang dikatakan remaja, seorang anak sudah dikatan dapat mulai memahami tentang kehidupan mereka. Hal- hal yang berasal dari luar merupakan efek yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan mereka baik secara fisik maupun psikis. Kecenderungan untuk menerima sesuatu yang baru direspon oleh usia remaja dengan sangat intensif. Sehingga hal ini memungkinkan remaja akan berharap banyak dari lingkungannya.
Dalam hal ini suatu kegiatan yang bermanfaat bagi remaja yang nantinya remaja akan bisa menanamkan suatu kebisaan baik, sangat diperlukan guna menghadapi persaingan-persaingan yang mungkin bisa mengakibatkan para remaja salah menentukan jalan. Perlu diketahui juga bahwa pada era globalisasi sekarang ini banyak sekali godaan-godaan yang menjerumuskan para remaja kea rah yang bukan seharusnya. Sehingga diperlukan suatu tameng untuk mencegahnya.
Salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat terutama pada masa usia remaja adalah kegitan olahraga. Kegitan yang melibatkan aktivitas fisik ini disamping dapat menyehatkan raga, juga dapat merangsang remaja untuk semakin aktif dalam menekuni ketrampilan yang mereka geluti. Hal ini akan berakibat mereka akan terpacu untuk memperoleh prestasi-prestasi yang mana pada usia remaja kebanyakan dari mereka yang menginginkan dirinya dapat dipandang baik dimata teman sebayanya. Disamping itu, olahraga juga bisa mencegah timbulnya penyakit-penyakit kronis seperti, stroke, serangan jantung, hipertensi dan lain-lain.
Oleh karena itu, pada usia remaja olahraga merupakan aspek yang sangat penting sehingga kegiatan ini diharuskan menjadi aktivitas rutin remaja agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai yang diharapakan.

B.  Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang ada dapat kami ambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa pentingnya penjas dan olahraga bagi remaja ?
2.      Bagaimana penjas digunakan sebagai pengajaran ketrampilan hidup remaja ?
3.      Apa sajakah manfaat olahraga bagi remaja ?
4.      Bagaimana hubungan olahraga dengan kesehatan remaja ?

C.  Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang dapat kami rumuskan sebagai berikut:
1.      Untuk memahami pentinganya olahraga dan penjas bagi usia remaja.
2.      Untuk memahami penjas digunakan sebagai pengajaran ketrampilan hidup remaja.
3.      Untuk mengetahui apa saja manfaat olahraga bagi usia remaja.
4.      Untuk mengetahui hubungan olahraga dengan kesehatan remaja.












BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pentingnya Pemrograman Penjas dan Olahraga Bagi Remaja

Olahraga dan penjas selalu melibatkan peserta remaja yang berpartisipasi di dalamnya dalam jumlah yang sangat besar. Barangkali, hanya kegiatan-kegiatan dan institusi seperti sekolah lah yang mampu mengalahkan raihan jumlah peserta yang banyak itu, walaupun belum tentu menjadi indikasi murni tentang minat para remaja. Itulah pula keuntungan dari penggunaan penjas dan olahraga dalam mengajarkan keterampilan hidup karena jumlah yang besar itu dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan yang massif yang melibatkan masyarakat sekolah.
Untuk sebagian remaja, ketika minat dan keterlibatan mereka dalam olahraga meningkat, meningkat pulalah perhatian mereka dalam hal penampilan dan kompetensi mereka sendiri. Olahraga kemudian menjadi suatu metafora yang mudah dimasuki serta menjadi suatu contoh dari kompetensi personal sehingga memungkinkan para pendidik untuk memasukkan upaya campur tangannya dalam mengajarkan keterampilan-keterampilan kehidupan untuk menjadi orang yang sukses.
Semua keterampilan, tanpa memperhatikan tujuannya, memerlukan praktek latihan untuk menguasainya. Latihan tersebut tentu tidak dalam waktu sebentar, melainkan perlu dilakukan dalam bilangan waktu yang cukup. Jika ini disadari oleh anak, maka mereka akan dengan penuh keyakinan dan sungguh-sungguh mempelajarinya. Dari situ ada dua hal yang dipelajari, yaitu pertama bahwa keterampilan yang dipelajari benar-benar bermanfaat baginya, dan kedua, mereka sendiri akan semakin terampil dalam menentukan tujuan-tujuan dari apa yang dipelajarinya. Hal itu bersifat timbal balik, yaitu keterampilan merancang tujuan yang mendasar dapat meningkatkan penampilan dengan cara memperjelas tujuan-tujuan latihan dan kompetensi yang hendak dikuasai. Jika ini terbukti benar di mata mereka, maka perancangan tujuan-tujuan berikutnya akan membantu mereka dalam meningkatkan self-efficacy dan kompetensinya ketika secara progressif tujuan-tujuan yang ditetapkan tersebut dapat dicapai.
Apa yang harus ditekankan dalam pembelajaran penjas atau olahraga adalah kesadaran bahwa ketika anak-anak mempelajari keterampilan gerak dan olahraga, sebenarnya mereka justru sedang mempelajari keterampilan hidup. Lewat olahraga mereka mampu mengasah keterampilan fisik yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sekaligus melatih keterampilan emosionalnya.
Dalam hubungan antara keterampilan berolahraga untuk hidup sukses inilah di antaranya mengapa keterlibatan dalam kegiatan olahraga akan mempunyai manfaat pada perkembangan psikososial dan prososial jauh melebihi kesegeraan dari apa yang dipelajari di lapangan atau arena lainnya. Dan biasanya hal ini dipercaya penuh bahwa apa yang dipelajari di lapangan olahraga akan dapat langsung ditransfer ke kehidupan lain, baik ke ruang kelas, ke rumah, atau ke lingkungan pergaulan lain. Sebagai contoh, bahwa olahraga telah dianjurkan sebagai “...sebuah forum untuk mempelajari tanggung jawab, kecocokan, pengakuan terhadap keunggulan orang lain, ketekunan, penundaan kepuasan, dan bahkan keberanian untuk mengambil resiko.”
Sebuah ulasan terhadap hasil penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa kegiatan olahraga memang mempunyai pengaruh positif pada perkembangan remaja Penelitian itu juga menyimpulkan bahwa untuk sepenuhnya mengerti tentang peranan olahraga dalam perkembangan remaja, sebaiknya guru atau pelatih bisa menyajikan topik yang bisa sesuai untuk berlangsung sepanjang masa daripada berfokus pada satu periode perkembangan tertentu saja.
Kebanyakan riset yang dilaksanakan dewasa ini dalam kaitannya dengan nilai olahraga pada remaja telah memfokuskan tinjauannya pada dampak olahraga terhadap perkembangan identitas dan rasa berkompeten di antara mereka. Hal ini tentu saja cocok dengan jiwa remaja, karena olahraga adalah suatu arena di mana para remaja mencari identitas pribadi dan impian-impiannya tentang masa depan. Identitas ini, yang merupakan hasil dari pengalaman masa lalu dirinya dan juga feedback dari orang lain.


Olahraga mempunyai potensi untuk meningkatkan perkembangan emosional dan memungkinkan remaja untuk menikmati dirinya sendiri ketika berada dalam prosesnya. Akan tetapi, meningkatkan perkembangan emosional bukanlah suatu hasil yang tidak perlu direncanakan. Hal tersebut terjadi ketika remaja bertanding melawan dirinya sendiri dan lebih khusus lagi melawan potensi dan tujuannya sendiri. Seperti disinggung bahwa “...ketika mengetahui diri sendiri menjadi sepenting ketika mampu membuktikan diri, olahraga kemudian menjadi elemen penting dalam pertumbuhan personal dan ekspresi diri.”
 Setelah mendiskusikan potensinya yang positif yang dimiliki kegiatan olahraga, adalah penting untuk segera mengarahkan bahwa aspek-aspek yang bermanfaat tersebut harus disemaikan, karena kesemua itu tidak bisa terjadi tanpa disengaja. Tanpa adanya bimbingan yang hati-hati, elemen-elemen olahraga yang membangun identitas dan karakter tersebut dapat mengarah pada hal yang ekstrim dan penutupan identitas diri (identity foreclosure).
Kecenderungan semacam ini terjadi ketika seorang individu membuat komitmen pada suatu peranan tanpa terlibat dalam perilaku eksploratif dalam kegiatan lain, sehingga hanya mencurahkan seluruh energinya dalam suatu kegiatan.

B.  Penjas Sebagai Pengajaran Keterampilan Hidup Bagi Remaja

Untuk menggunakan olahraga dalam menunjang peningkatan pertumbuhan personal, kita harus mengakui bahwa kegiatan tersebut hanyalah merupakan metafora untuk meningkatkan kompetensi, bukan suatu tujuan akhir itu sendiri. Dengan kata lain, nilai akhir dari pengalaman dalam bidang olahraga terletak pada  penerapan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui keikutsertaan dalam bidang lainnya. Dari sekian juta anak yang terlibat dalam olahraga, hanya sebagian kecil saja yang benar-benar memilih kegiatan tersebut sebagai pilihan karirnya. Bagian terbesarnya, hanya menganggap bahwa kegiatannya dalam berolahraga hanyalah sebagai wahana untuk mengukuhkan identitasnya, menemukan keterampilan dan minat dalam bidang lain, dan diharapkan menerapkan beberapa prinsip berguna lainnya yang dipelajari selama keikutsertaan dalam olahraga pada masa-masa dewasanya. Perilaku-perilaku sikap yang dapat ditransfer itulah yang disebut keterampilan hidup (life skills).
Keterampilan hidup tersebut akan memungkinkan seorang individu untuk sukses dalam lingkungan kehidupannya, seperti lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja, tetangga, dan masyarakat sekitar. Keterampilan hidup bisa bersifat perilaku (misalnya komunikasi efektif dengan sebaya dan orang dewasa) dan bisa juga bersifat kognitif (misalnya membuat keputusan yang efektif). Ketika remaja meningkat lebih berumur, jumlah dari kriteria kesuksesan di dalam lingkungan semakin meningkat pula. Lingkungan tersebut berbeda dari individu ke individu lain, sama halnya dengan alangkah berbedanya antara apa yang disebut keberhasilan (sukses) oleh individu yang satu dengan keberhasilan dari individu lainnya.
Individu-individu dari lingkungan yang sama pastilah berbeda satu sama lain disebabkan oleh keterampilan hidup yang telah dikuasainya juga berbeda. Untuk alasan inilah, maka bagi mereka yang mengajar keterampilan hidup harus juga sensitif dengan perbedaan-perbedaan individual, perkembangan, dan lingkungan, sehingga kemungkinannya, keterampilan hidup yang dibutuhkannya pun berbeda-beda bagi individu-individu yang usia, suku, dan sosial ekonominya berbeda.
Dalam mentransfer keterampilan dari satu domain ke domain lainnya (misalnya dari olahraga ke bidang lainnya), adalah penting untuk mengakui bahwa kemampuan yang dikuasai dalam satu bidang tidak terjadi secara otomatis bila ditransfer ke bidang lain. Pada pelaksanaannya, pengajaran itu perlu dilengkapi dengan keterangan tentang bagaimana dan mengapa keterampilan-keterampilan tersebut akan bermanfaat kelak dalam kehidupan dan bidang lainnya.
Untuk mencapai hal tersebut, para remaja harus percaya bahwa mereka mempunyai kualitas keterampilan yang bernilai dalam setting yang lain. Individu dari semua tingkatan umur seringkali tidak menyadari bahwa banyak keterampilan-keterampilan yang telah dikuasainya untuk bisa unggul dalam bidang olahraga bisa ditransfer ke dalam bidang kehidupan lain.
Bahkan seorang atlet elite pun banyak memiliki keraguan dan ketidakyakinan tentang kemampuannya memulai karir yang baru. Apa yang mereka rasakan, umumnya, bahwa mereka hanya memiliki keterampilan yang berhubungan dengan olahraga dan kurang dalam keterampilan di bidang-bidang lainnya. Kasus demikian menyatakan kepada kita bahwa alangkah pentingnya meyakinkan para remaja bahwa mereka harus dapat mempelajari keterampilan-keterampilan yang transferable yang bisa diaplikasikan ke bidang yang lain.

C.  OLAHRAGA BERMANFAAT BAGI REMAJA

Sejuta manfaat olahraga alangkah baiknya dipetik sejak dini. Banyak penelitian membuktikan manfaat gerak badan ini buat remaja. Berikut ini di antaranya:
1.    Lebih berprestasi disekolah
Remaja yang giat di bidang olahraga dan atletik cenderung berprestasi lebih baik di bidang akademik dan meraih skor tinggi pada tes-tes terstandar. Itu menurut laporan Presiden Council on Physical Fitness and Sport di AS. Dilaporkan pula oleh The Women’s Sports Foundation, anak perempuan yang aktif olahraga cenderung memiliki tingkat putus sekolah lebih rendah dan tiga kali lebih besar kemungkinannya untuk lulus dari universitas.
  1. Memperbaiki suasana hati
    Remaja kerap dihinggapi perasaan bete karena pergolakan hormon di dalam tubuhnya. Olahraga tiga kali seminggu dapat mengenyahkan perasaan negatif seperti bete, depresi, dan kekhawatiran dalam diri remaja. Rasa percaya diri (pede) mereka meningkat berkat aktivitas olahraga.
  2. Menunda hubungan seks di usia belia
    CDC pernah melakukan survei soal sistem pemantauan tingkah laku berisiko kaum muda. Hasilnya, lebih sering seorang remaja berolahraga setiap pekan, mereka cenderung menunda hubungan seks pertama.
  3. Ogah Mengonsumsi Narkoba
    The Sport Foundation di AS melaporkan, remaja yang aktif berolahraga 92 persen cenderung menjauhi narkoba dibanding mereka yang tak berolahraga.
  4. Tidak toleran terhadap hubungan yang penuh kekerasan
    Nike’s PLAY juga menemukan, remaja putri yang aktif olahraga cenderung lebih tidak menoleransi hubungan dengan kekasih yang penuh kekerasan. Mungkin ini disebabkan rasa respek terhadap diri sendiri dan percaya diri yang dibangun oleh olahraga.

D.      OLAHRAGA BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN        REMAJA

Olahraga berpengaruh juga pada kesehatan khususnya pada masa usia remaja, dimana pada usia tersebut kegiatan olahraga memiliki banyak paranan dalam kesehatan di usia remaja. Beberapa diantaranya yang membuktikan bahwa olahraga memegang peranan dalam kesehatan remaja adalah:

  1. Memperkuat otot-otot pada bagian-bagian tertentu.
  2. Mencegah penyakit jantung, kegemukan, hipertensi, kanker, dan lainnya.
    Banyak lembaga penelitian termasuk Center for Disease Control (CDC) di AS membuktikan manfaat makan seimbang dan olahraga dalam mengurangi berbagai penyakit seperti jantung, kegemukan, tekanan darah tinggi, kanker, dan berbagai penyakit lain.
  3. Menurunkan Risiko Kanker Payudara.
    Menurut yayasan milik produsen sepatu terkenal Nike’s PLAY (Participating in the Lives of America’s Youth), remaja putri yang aktif olahraga sedari belia risiko terkena kanker payudara mereka lebih kecil ketika dewasa. Dilaporkan, olahraga 2 jam seminggu dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini sebanyak 60 persen. Para ahli berpendapat, selain olahraga, diet tinggi serat dan vitamin serta rendah lemah jenuh juga membantu mengurangi risiko kena kanker payudara.
  4. Menjadikan pertumbuhan tulang yang sehat.
Bagi Tulang Remaja Menurut sebuah penelitian terbaru, olahraga akan bekerja lebih baik dalam pembentukan tulang yang sehat dan kuat dibandingkan konsumsi kalsium saja. Oleh karena itu, aktivitas fisik adalah lebih penting dibandingkan hanya dengan minum susu untuk menghindari gangguan osteoporosis. Penemuan ini dikemukakan oleh para peneliti dari Penn State University College of Medicine dan telah dipublikasikan dalam sebuah laporan yang dimuat dalam Journal of Pediatrics. Walaupun konsumsi kalsium sering dianggap sebagai faktor paling penting untuk kesehatan tulang, namun penelitian ini mengemukakan bahwa olahraga adalah gaya hidup yang cukup dominan dalam menentukan kekuatan tulang, khususnya pada kaum remaja. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tulang mengalami perkembangan antara usia 13-15 tahun, dan akan mulai menurun akibat faktor usia serta osteoporosis dalam empat dekade terakhir.
5.   Menurunkan tekanan darah ke tingkat normal
Peningkatan aktivitas fisik berupa olahraga atau latihan jasmani secara teratur, terbukti dapat menurunkan tekanan darah ke tingkat normal dan menurunkan risiko serangan hipertensi 50 persen lebih besar pada seseorang yang aktif berolahraga."Satu sesi olahraga rata-rata menurunkan tekanan darah lima hingga tujuh mmHg. Pengaruh penurunan tekanan darah ini dapat berlangsung sampai 22 jam setelah berolahraga," kata pakar olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Nora Sutarina,. Ia mengatakan, aktivitas fisik berupa latihan jasmani secara teratur merupakan intervensi pertama untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi.









BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
           
Pada masa seorang anak telah mencapai usia yang dikatakan remaja, seorang anak sudah dikatan dapat mulai memahami tentang kehidupan mereka. Dalam hal ini suatu kegiatan yang bermanfaat bagi remaja yang nantinya remaja akan bisa menanamkan suatu kebisaan baik, Salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat terutama pada masa usia remaja adalah kegitan olahraga. Olahraga dan penjas selalu melibatkan peserta remaja yang berpartisipasi di dalamnya dalam jumlah yang sangat besar.

Saran:
           
Pada usia remaja,olahraga merupakan aspek yang sangat penting sehingga kegiatan ini diharuskan menjadi aktivitas rutin remaja agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai yang diharapakan.karena Olahraga berpengaruh juga pada kesehatan khususnya pada masa usia remaja, dimana pada usia tersebut kegiatan olahraga memiliki banyak paranan dalam kesehatan di usia remaja.






DAFTAR PUSTAKA


Drs. Sjafrudin Aip. 1980. Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: CV Baru Jakarata




Bab 3 Penjas-Life Skills SMA.pdf

2 komentar:

  1. Deposit pulsa dengan rate yang bersaing.

    Info lebih lanjut hub :
    WA: 0822 6793 2581

    BalasHapus
  2. 8x , 9x , 10x BONUS WIN BERUNTUN

    Syarat dan ketentuan :
    ♣ Promoo ini hanya bagi member bolavita yang mendapatkan kemenangan 8x-10x berturut-turut tanpa kalah
    ♣ Minimal bet untuk setiap pertandingan adalah Rp 20.000 untuk hadiah bonus 8x win
    ♣ Minimal bet untuk setiap pertandingan adalah Rp 50.000 untuk hadiah bonus 9x & 10x win
    ♣ Bebas pada arena maupun
    ♣ Tidak boleh ada draw ataupun kalah
    ♣ Claim bonus harus dilakukan pada hari yang sama

    Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami via livechat ataupun :
    ✔ WA / TELEGRAM : +6281297392623

    BalasHapus