DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
PENGERTIAN DOKTER KECIL...........................................................................
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)......................................
OBAT-OBATAN SEDERHANA............................................................................
PERTOLONGAN PERTAMA PADA.....................................................................
KECELAKAAN (P3K)............................................................................................
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR...................................................
KEBERSIHAN PRIBADI.......................................................................................
PEMBIDAIAN.........................................................................................................
IMUNISASI..............................................................................................................
KESEHATAN GIGI DAN MULUT........................................................................
KESEHATAN LINGKUNGAN..............................................................................
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA.............................................................
ILMU GIZI...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
PENGERTIAN DOKTER KECIL
A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan
sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid
pada khususnya dan sekolah pada umumnya.
B. Tugas Dan Kewajiban
1. Selalu bersikap dan
berperilaku sehat
2. Mengajak serta
mendorong murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap
dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya
kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.
4. Membantu guru dan
petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan pelayanan kesehatan di
sekolah.
5. Berperan aktif dalam
kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah, misalnya :
a. Pekan kebersihan
b. Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Pekan gizi
d. Pekan kesehatan gigi
e. Pekan kesehatan mata, dll
C. Kriteria Peserta Dokter Kecil
1. Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
2. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan
dokter kecil
3. Berprestasi di sekolah
4. Berbadan sehat
5. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
6. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
7. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
8. Di izinkan orang tua
D. Kegiatan Dokter
Kecil
1. Menggerakkan teman asal saling mengadakan :
a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
b. Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Penelitian penglihatan
d. Pemeriksaan cacar, BCG
e. Pemeriksaan kesehatan gigi
2. Pengenalan
dini penyakit dan tanda-tandanya
3. Pengobatan
sederhana
4. Pengamatan
kebersihan ruang UKS, warung dan kebun sekolah
5. Pengamatan
hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang kelas, perlengkapan,
persediaan air bersih, tempat cucian, WC, kamar mandi, tempat sampah, saluran
pembuangan.
6. Penjagaan
kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam kebakaran, alat
bermain, lapangan bermain.
7. Pencatatan
dan pelaporan.
8. Rujukan.
E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku
laporan dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di
rumah,
misalnya :
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat,
misalnya :
1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas
a. Piket kebersihan kelas
3. Saran dan usul untuk
diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan, dll
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan
lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk
perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan
agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga
belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal
menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
derajat kesehatan peserta didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat,
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan
mempertinggi derajat kesehatan peserta didik/siswa yang di dalamya mencakup :
a. Memiliki
pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di
perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal
dengan TRIAS UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakulikuler
b. Kegiatan ekstrakulikuler
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan
dengan kegiatan yang bersifat komprehensif (terpadu dan menyeluruh),
meliputi:
a. Kegiatan peningkatan
kesehatan (promotif)
b. Kegiatan pencegahan
(preventif)
c. Kegiatan penyembuhan
dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
3. Pembinaan lingkunag kehidupan sekolah sehat :
Mencakup:
a. Kegiatan bina lingkungan
fisik
b. Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial
D. Kebijaksanaan dan
Organisasi Pembinaan UKS
Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat)
departemen yaitu Departemen pendidikan dan kebudayaan, Departemen Agama,
departemen kesehatan dan departemen dalam nengeri. Kerjasama 4 Departemen ini
dituangkan dalam surat keputusan bersama 4 menteri sejak tahun 1984.
OBAT-OBATAN SEDERHANA
A. Cara penyimpanan
obat dan peralatan kesehatan
1. Obat-obat dan
alat-alat kesehatan disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci
2. Penyimpanan obat
dipisah-pisahkan
a. Obat dalam (obat
yang diminum/dimakan)
b. Obat luar
c. Obat keras
3. Tempat obat/botol obat diberi etiket yang jelas
a. Etiket obat yang diminum
b. Etiket obat luar
berwarna biru (misalnya salep-salep)
c. Etiket
obat keras, ditandai dengan palang merah/tengkorak (misalnya Lysol, kreolin)
4. Tempat obat :
a. Obat
berbentuk cairan disimpan dalam botol dengan mulut sempit dan disumbat
b. Obat-obatan
berbentuk tablet disimpan di dalam botol dengan mulut lebar/kaleng-kaleng kecil
dan ditutup dengan baik
c. Obat-obatan
berbentuk salep ditempatkan dalam botol dengan mulut lebar (pot plastik) dan
ditutup dengan rapat
5. Membersihkan dan menyimpan alat-alat
a. Alat-alat seperti penekan
lidah, pinset anatomi, pinset hidung, sendok obat, gelas obat seharusnya :
- Dicuci bersih
setelah dipakai
- Direbus dan diangkat
setelah sepuluh menit mendidih
- Dikeringkan dan
disimpan di tempat khusus (almari)
b. Baskom dan bengkok
setelah dipakai dibersihkan dengan air dan sabun dilap sampai kering (sebelumny
digantung dengan mulut kebawah) bagian luar dan dalam diberi bedak supaya tidak
lengket, ditiupkan udara dalam kantong, baru disimpan
c. Pengatur
suhu (thermometer) setiap selesai dipakai dicuci dengan air sabun, keringkan
digosok dengan kapas yang diberi alcohol sedikit baru disimpan dalam larutan
lysol.
B. Contoh Obat-Obatan
Sederhana
No
|
Nama Obat
|
Tanda gejala
|
Cara pemakaian
|
Keterangan
|
1.
|
Salep Ichtiol
|
Anak dengan bisul yang belum matang
|
Dioleskan dibisul-ditutup dengan kain kasa-diplester
|
|
2.
|
Salep Levertan
|
Untuk luka yang sedang menyembuh terutama luka bakar
|
Dioleskan diluka-ditutup dengan kasa-dibalut
|
|
3.
|
Kapas
|
Digunakan untuk membersihkan luka, mengoleskan obat,
mengambil benda asing dimata (klilipan)
|
Tidak boleh untuk menutup perdarahan kecuali bila
diletakkan didalam kain kasa
|
|
4.
|
Lysol/Dentol/
Detol
|
Cairan yang dapat digunakan untuk mencuci tangan,
membersihkan alat-alat dan lain-lain
|
Dilarutkan di air bersih takaran 1 cc Lysol untuk 2 lt
air
|
|
5.
|
Plester
|
Digunakan untuk menutup luka setelah diberikan kasa
terlebih dahulu
|
Bila plester diberi bensin sedikit akan lebih lengket
dikulit
|
|
6.
|
Creolin
|
Larutan yang digunakan untuk membersihkan lantai
rumah/lantai kamar mandi
|
||
7.
|
Pipet
|
Untuk meneteskan obat mata dll
|
||
8.
|
Betadine dan yodium
|
Dioleskann pada pinggir luka dengan kapas untuk
membersihkan kulit
|
Betadine bila diberi air sedikit dapat untuk mencuci luka
baru yang kotor-yodium untuk membersihkan kulit yang diiris/dioperasi
|
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
A. Arti P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan
cepat cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan
(dokter/puskesmas/rumah sakit)
B. Tujuan P3K
1.
Mencegah cidera bertambah parah
2.
Menunjang upaya penyembuhan
C. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K
P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum
bertindak
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari
bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada
kecelakaan
U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib
(polisi/keamanan setempat)
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat
D. Peralatan P3K terdiri atas
1. Bahan yang minimal harus tersedia
a.
Bahan untuk membersihkan tangan
misalnya : sabun, alkohol.
b. Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater,
Providone iodine
c.
Obat untuk mengurangi rasa nyeri
misalnya parasetamol
d. Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum.
2.
Alat minimal yang disediakan
a. 10 pembalut cepat
b. Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f. Kassa steril
g. Gunting
h. Pinset
E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban
sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab gangguan
kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban tidak
sadar selama 30 menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah
sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah
pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat
cuping hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan
memepertahankan saluran pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus
dilakukan pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba
denyut jantung?
Tindakan yang
harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan
keluhan :
Tanyakan
kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan tempat
yang sakit
Apabila ada
luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan
ditolong dan ajaklah bercakap-cakap
F. Gangguan yang diderita korban kecelakaan :
Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan
gangguan berupa :
Gangguan umum :
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm
waktu singkat akan mengancam jiwa korban, misalnya:
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot
pernapasan , menghisap asap atau gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai
paru-paru
f. Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan
2. Gangguan kesadaran
a.
Pengertian : keadaan dimana
kesadarn berkurang atau hilang sama sekali
b.
Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat
asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut
kosong, dll.
c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran
hilang
d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannay berkurang
e.
Lokasi gangguan : pada sususnan
saraf pusat (SSP)
f.
Tindakan P3K :
1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi
udaranya
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya merah
berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit
3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)
a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan
otak dan alat vital lain kekurangan darah oleh berbagai sebab
b. Penyebab :
1) Kekurangan darah/cairan (muntaber)
2)
Luka bakar yang luas
3) Nyeri yang hebat
4) Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu
c.
Penggolongan
1) Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi
lemah dan cepat (100x/menit), korban gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau
2) Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung,
pernafasan cepat dan tidak teratur, nadi susah teraba dan apabila teraba sangat
cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah
tulang
e. Tindakan P3K
1) Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak
terdapat perdarahan di kepala tidurkan terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih
rendah dari kaki, bila tidsak ada patah tulang dan perdarahan dianggota badan,
kaki diluruskan dan tangannya
2) Pakaian korban dikendorkan
3) Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4) Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan
perdarahannya
5) Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
6) Bila munteber beri oralit
4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari
pembuluh darahyang rusaknya. Perdarahan ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar
dan perdarahan ke dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad
pembuluh darah
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e.
Tindakan P3K
1)
Bagian anggota badan yang
berdarah tinggikan
2)
Tekan pembuluh darah yang
terletak di antara tempat perdarahan
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR
A. Penyakit kulit
Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan
kulit, mandi dengan sabun dan air bersih
b. Menghindari kontak
dengan penderita
c. Menghindari
mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita
d. Pakaian penderita dicuci
dengan bersih
B. Penyakit TBC
Pencegahan:
a. Hindari kontak
dengan penderita
b. Vaksinasi dengan BCG
semasa bayi
c. Makan makanan yang
bergizi
C. ISPA(Infeksi
Saluran Pernafasan Bagian Atas)
Contoh: influenza, dan radang tenggorokan
Pencegahan:
a. Banyak makan makanan
yang mengandung vit. C seperti sayur dan buah
b. Hindari kena hujan
c. Kurangi minuman
dingin
d. Hindari daerah yang
berasap dan berdebu
e. Hindari kontak
dengan penderita
f. Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan
g. Ingus jangan dibuang
sembarangan
D. Penyakit pada saluran pencernaan
Contoh: kolera, disentri, typus, dan diare
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan
diri, lingkungan, makanan dan minuman
b. Alat yang dipakai
penderita dicuci dengan sabun
KEBERSIHAN PRIBADI
Kebersihan adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto
yang harus selalu diingat, dilaksanakan di setiap tempat dan setiap waktu.
Kebisaan hidup bersihharus dimulai dari diri pribadi baru lingkungannya, karena
orang yang biasa hidup bersih tidak senang melihat lingkungan yang kotor.
A. Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap
kita selalu dikkotori oleh debu yang beterbangan disekitar kita, sehingga bila
kita tidak bersihkan badan kita akan penuh daki bau yang tidak sedap.
Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap
bersih dan segar, mandi yang baik dan benar adalah sebanyak dua kali sehari
yaitu: setelah bangun tidur (pada pagi hari) dan setelah bekerja (artinya
setelahmelakukan kegiatan-kegiatan selama sehari) sebaiknya dilakukan pada sore
hari. Bagian muslimdengan melakukan wudhu sebanyak 5 kali sehari adalah suatu
upaya untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, maka hidup bersih dan menjaga
kesehatan adalah bagian dari iman.
Agar tubuh atau badan tetap bersih, sebaiknya sewaktu mandi
meggunakan air yang bersih, memakai sabun dan menggunakan handuk yang kering
dan bersih untuk mengeringkan tubuh kita setelah mandi.
Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur
serta perhatikanlah kuku jari tangan dan kaki agar dirawat setiap hari,
sehingga kita bebas dari kotoran yang menempel dari tubuh kita.
Berpakaianlah yang layak dan serasi, artinya memakai
pakaian yang bersih dan sesuai dengan peranan kita dimasyarakat (pelajar,
mahasiswa, pegawai dll) sebab pakaian disamping melindungi badan juga
menumbuhkan kepercayaan diri dan memupuk kepribadian.
Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih sebab
bila tidak penampilan kita akan berbau yang tidak sedap dan kita akan dijauhi
oleh kawan-kawan.
Pupuklah kebiasaan-kebiasaan:
Mandi 2 kali sehari
cucilah tangan dengan dengan air bersih dan menggunakan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan kecil, minumlah air yang sudah dimasak, gunakan
jambankalau mau buang air besar/buang air kecil dan bersihkan tempat tinggal
kita dari sampah dan genangan air.
B. Pakaian
Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih,
sesuai dengan postur tubuh artinya tidak terlalu ketat maupun tidak terlalu
longgar, sopan artinya enak dipandang dan sesuai sdengan kebudayaan kita,
selalu dicuci setelah habis dipakai serta disetrika, agar tampak rapih.
C. Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu
kita jaga keberihan dan kesehatannya, menjaga kebersihan dan kesehatannya
adalah suatu kewajiban yang tidak bisa ditunda-tunda sebab kelangsungan tubuh
kita hidup kita, patut disukuri bila kita memiliki tubuh
dan badan yang normal dan sehat.
D. Makan dan Minum
Untuk menjaga kesehatan tubuh, makan dan minum adalah
merupakan kebuuthan pokok manusia untuk dapat bergerak dan menjalankan
aktivitas kegiatan apapun, tubuh memerlukan energi atau tenaga yang kesemuanya
ini diperoleh dari apa yang kita makan, minum sehari-hari. Makanan yang
seimbang mengandung unsur:
a. Hidrat arang/ karbohhidrat: nasi, roti, sagu, jagung dan
lain-lain
b. Protein: daging, telur, tahu, tempe, dll
c. Vitamin dan mineral: sayur-sayuran dan buah-buahan
d. Air minum untuk memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh kita
e. Istirahat, rekreasi dan kesehatan mental (rohani)
Setelah melakukan kegiatan sehari-hari tubuh kita
memerlukan istirahat baik jiwa dan rohanikehidupan manusia sangat dipengaruhi
dengan keseimbangan antara kesehatan jasmani rohani oleh karena itu istirahat
yang cukup dan rekreasi yang seimbang adalah obat agar kita tetap sehat.
Usia manusia sepertiganya digunakan untuk tidur dalam
sehari kita wajib tidur selama 8 jam, maka gunakanlah sebaik-baiknya waktu
tersebut untuk tidur dengan nyenyakagar sewaktu kita bangun tubuh sudah segar
dan siap melakukan kegiatan atau aktivitas kembali.
Olahraga yang teratur dan penuh kesenangan adalah salah
satu contoh bentuk rekreasi yang menyehatkan, dan melakukan kegiatan lintas
alam, jalan pagi setiap hari minggu, sepeda santai, senam kesegaran, dan
lain-lain yang teratur adalah suatu upaya untuk menjaga kesegaran dan kesehatan
jasmani dan rohani.
E. Kebersihan Atau Kesehatan Pribadi Meliputi
1. Melindungi jaringan
dibawahnya
Fungsi kulit:
a. Melindungi jaringan dibawahnya
b. Melindungi cairan tubuh
c. Mengatur suhu tubuh
d. Sebagai indera peraba
e. Membentuk vitamin D
f. Sebagai alat sekresi
Cara memelihara kulit:
a. Mandi dan memakai sabun minimal 2kali sehari
b. Habis mandi dikeringkan dengan handuk yang bersih
c. Memakai pakaian yang bersih
2. Memlihara kebersihan
rambut
Rambut berfungsi untuk melindungi
kepala terhadap suhu yang datang dari luar baik panas maupun dingin
Cara merawat rambut:
a. Mencuci rambut dengan teratur 2 kali seminggu
b. Menyisir rambut
3. Mamlihara kebersihan
mata
Fungsi mata:
a. Sebagian indera penglihatan
b. Membantu keseimbangan dan menyampaikan pesan
Cara membersihkan mata:
a. Ambil kapas simpan di ujung lidi
b. Celupkan di boorwater atau air matang
c. Usapkan dari arah pinggir ke tengan menuju ke arah hidung
4. Memelihara
kebersiahan kuku
Cara membersihkan kuku:
a. Memotong kuku sekurang-kurangnya 1 kali seminggu
b. Mencuci kuku dengan sabun
5. Memelihara kesehatan
hidung
Didalam hidung terdapat bulu dan
lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari kotoran debu sehingga
udara masuk ke paru-paru lebih bersih
6. Memelihara
kebersihan telinga
Fungsi telinga sebagai alat pendengarn dan keseimbangan
tubuh
Cara membersihkan:
a. Bersihkan daun telinga pada waktu mandi ingat
lekuk-lekuknya
b. Bersihkan kotoran berkali-kali
c. Telinga jangan sampai kemasukan air
7. Memelihara kebersihan mulut dan gigi
Lihat uraian pada kesehatan gigi dan mulut
8. Membersihkan kaki dan tangan
Cara memelihara:
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang sesuatu
b. Cuci kaki setiap kali kotor
c. Pakai alas kaki atau sandal yang pas dan tidak sempit
9. Pakai pakaian dan
keperluan pribadi atau peralatan yang bersih
Cara memelihara:
a. Mengganti pakaian yang kotor dengan yang bersih
b. Pakai-pakaian yang sesuai dengan ukuran badan
c. Jangan memaki pakaian atau barang pribadi milik orang lain
d. Jangan menggantung pakaian di kamar
e. Bedakan pakaian sekolah dengan pakaian rumah
10. Memelihara
kebersihan sesudah buang air besar dan buang air kecil
Kotoran manusia banyak sekali
mengandung kuman yang berbahaya bagi kesehatan oleh karena itu jarang dibuang
sembarangan tapi harus di jamban atau WC bukan di sungai, buang air kecil tidak
boleh dilantai kamar mandi, sesudah buang air kecil disiram sampai bersih agar
tidak menimbulkan bau.
PEMBIDAIAN
A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau
menahan bagian tubuh tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang
dikehendaki.
2.
Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa
penutup luka, dan sebagainya agar tidak bergeser dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan
(menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
3.
Macam-macam alat balut
a. Mitella (pembalut segitiga)
· Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai
ukuran. Panjang kaki antara 50-100 cm.
· Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak
tangan, pinggul, telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.
· Dapat dilipat-lipat
sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
b. Dasi (cravat)
· Merupakan mitella
yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita dengan
kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm.
· Pembalut ini biasa
dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang lain), rahang,
ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir.
· Cara membalut:
Ø Bebatkan pada tempat
yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan.
Ø Diusahakan agar balutan tidak mudah
kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya saling menarik.
Ø Kedua ujung
diikatkan secukupnya.
c. Pita (pembalut gulung)
· Dapat terbuat dari
kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering adalah
kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak mudah
kendor.
· Macam ukuran lebar
pembalut dan penggunaannya:
Ø 2,5 cm : untuk jari-jari
Ø 5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
Ø 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
Ø 10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
Ø 10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.
d. Plester (pembalut berperekat)
· Pembalut ini untuk
merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk
merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan plester
disebut strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke
proksimal dan untuk membatasi gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya
difiksasi dengan plester.
· Untuk menutup luka
yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi dengan kasa yang
mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).
· Cara membalut luka
terbuka dengan plester:
Ø Luka diberi
antiseptik
Ø Tutup luka dengan
kassa
Ø Letakkan pembalut
plester.
e. Pembalut lainnya
· Snelverband: pembalut pita yang
sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru dibuka saat akan digunakan,
sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar.
· Sofratulle:
kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk menutup
luka-luka kecil.
f. Kassa steril
· Adalah potongan pembalut kasa yang sudah
disterilkan dan dibungkus sepotong demi sepotong. Pembungkus tidak boleh dibuka
sebelum digunakan.
· Digunakan untuk
menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati (misalnya sudah
ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.
4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
· Bagian dari tubuh
yang mana,
· Luka terbuka atau
tidak,
· Bagaimana luas luka,
· Perlu dibatasi gerak
bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut
yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut
dengan pembalut yang mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi
perlu direposisi. Urut-urutan tindakan desinfeksi luka terbuka:
· Letakkan sepotong
kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka selama
didesinfeksi.
· Kulit sekitar luka
dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
· Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk
membasuh bekuan darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
· Dengan menggunakan
pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang tidak hanyut
ketika disiram dibersihkan.
· Tutup lukanya dengan
sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya dilapisi dengan
kasa yang agak tebal dan lembut.
· Kemudian berikan balutan yang menekan.
Apabila terjadi pendarahan, tindakan
penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan cara:
· Pembalut tekan,
dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan yang lebih
mantap dapat diberikan.
· Penekanan dengan
jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15 menit.
· Pengikatan dengan tourniquet.
§ Digunakan bila
pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
§ Lokasi pemasangan:
lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima jari di bawah
lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
§ Cara: lilitkan
torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain atau kasa
untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu
dikencangkan dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah
menghilangnya denyut nadi di distal dan kulit menjadi pucat kekuningan.
§ Setiap 10 menit
torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan kasa
steril.
· Elevasi bagian yang
terluka
d. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
· Dapat membatasi pergeseran/gerak
bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
· Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
· Usahakan posisi
balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
· Tidak mengganggu
peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah letaknya di
sebelah distal.
· Tidak mudah kendor
atau lepas.
B. PEMBIDAIAN
1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi
bagian tubuh yang mengalami cedera, dengan menggunakan benda yang bersifat kaku
maupun fleksibel sebagai fixator/imobilisator.
2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi
nyeri dan mencegah kerusakan lebih lanjut
b. Mempertahankan posisi yang nyaman
c. Mempermudah transportasi korban
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat penyembuhan
3. Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera
(korban jangan dipindahkan sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih
aman dipindahkan ke tandu medis darurat setelah dilakukan tindakan perawatan
luka, pembalutan dan pembidaian.
b. Lakukan juga
pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan
dulu ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan
setiap terjadi kecelakaan akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan,
perlakukan sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
§ Adanya tanda ruda
paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang: pembengkakan, memar,
rasa nyeri.
§ Nyeri sumbu: apabila
diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan memberikan
nyeri yang hebat pada penderita.
§ Deformitas: apabila
dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama bentuk dan
panjangnya.
§ Bagian tulang yang
patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat digunakan
lagi.
c. Melewati minimal dua
sendi yang berbatasan.
4. Jenis Alat Bidai
a.
Bidai Keras
Umumnya terbuat dari
kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan ringan. Pada
dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat.
Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
b.
Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi
dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh tenaga
yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
c.
Bidai Improvisasi
Bidai yang dibuat
dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya sangat
tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong.
Contoh : majalah, koran,
karton dan lain-lain.
d. Gendongan Belat/Bebat
Pembidaian dengan
menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan memanfaatkan
tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.
5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan
perdarahan dan rawat lukanya dengan cara menutup dengan kasa steril dan
membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah.
Sebelum dipasang, diukur dahulu pada sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai
bantalan di antara bagian yang patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan
kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf, terutama pada bagian tubuh yang
ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju,
kopel, dll) dimulai dari sebelah atas dan bawah fraktur. Tiap
ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh
pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup
jumlahnya agar secara keseluruhan bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan
setelah dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi ialah
mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis, Tetanus, polio,
Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.
B. Penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi
1. TBC
2. Dipteri
3. Pertusis
4. Tetanus
5. Campak
6. Polio
7. Hepatitis B
C. Manfaat imunisasi
dan bahaya bila tidak imunisasi
Manfaat imunisasi adalah:
- Akan menjadi
tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis
B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak diperlukan.
- Anak dapat tumbuh
dan berkembang menjadi manusia sehat.
Bahaya bila tidak diimunisasi:
- Anak akan mudah
erserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat menimbulkan kematian.
Untuk polio akan menimbulkan cacat seumur hidup/kematian.
D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Calon penganten
e. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b. Rumah sakit bersalin
c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter umum praktek
f. Dokter spesialis
kebidanan
g. Bidan praktek
h. Klinik
i. Balkesmas ( Balai
Kesehatan Anak)
E. Siapa yang harus di
imunisasi
1. Bayi (0-11 bi)
: BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B
2. Anak SD kelas
1
: DT
3. Anak SD kelas VI (Wanita) :
TT
4. Calon Penganten
(Wanita) : TT
5. Ibu
Hamil
: TT
6. Siapa saja,
khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada waktu
bayi : Hepatitis B
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
A. Bagian-bagian
terpenting dari mulut
1. Bibir
Bibir juga
disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik
pertemuan antaar bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:
a. Menjaga jangan
sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b. Merasakan
panas-dinginnya makanan dan minuman
c. Berbicara dengan
jelas
2. Lidah
Lidah terdiri
atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat
pengecap dan perasa. Kita memerlukan
lidah untuk:
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara
3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang
kelihatan ini disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang.
Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang
tidak kelihatan ini disebut akar gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang
rahang dengan benag-benang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada
tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi
harmonis.
4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah
muda. Tetapi kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan.
Warna ini disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen.
Gusi yang sehat melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang
sehat kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak
sehat mempunyai pinggiran yang menggelembungdan seringkali gusinya berwarna
merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang
mengikat akar gigi kepada tulang rahang
B. Penyakit gigi dan
mulut
Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi
berlubang(keropos) dan gusi berdarah (radang). Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan menyebabkan bakteri tumbuh
subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan
tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat dilihat dengan memakai zat perwarna).
Bila kita makan makanan/minum yang mengandung gula dan lengket. (permen,
coklat, jenang, siru, dsb.) aka nada sisa makanan yang nempel pada gigi dan gusi.
Sisa makanan bergula tersebut akan diubah oleh bakteri menjadi asam. Asam ini
akan melarutkan lapisan luar gigi (email) sehingga menjadi keropos dan
berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi akan menyebabakan peradanagn
gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Plak lama-lama akan
mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang giri ini
akan memperparah peradangan gusi.
C. Kelainan rongga
mulut
1. Gigi berjejal
2. Sariawan
3. Kelainan akibat kebiasaan buruk
a. Kebiasaan menghisap
jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas mendongos.
b. Menggigit benang,
membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan gigi patah.
D. Cara menyikat gigi yang baik
1. Sikat bagian
luar setiap gigi atas denagn gerakan pendek dan lembut maju-mundur
berulang-ulang. Berikan perhatian khusus pada pertemuan gigi dan gusi
2. Lakukan hal
yang sama pada semua gigi atas bagian dalam
3. Ulangi gerakan
yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah
dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.
4. Untuk
permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat gigi seperti
dalam gambar. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.
5. Bersihkan
permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan
lembut
KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat
adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang secara benar. Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi:
1. Lingkungan sekolah yang sehat
a. Lokasi sekolah yang
jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki halaman untuk bermain dan
olah raga
b. Bangunan yang kokoh,
pencahayaan baik dengan suasana yang nyaman
c. Tata ruang yang rapi
d. Terdapat kotak P3K
e. Terdapat tabung
pemadam kebakaran
f. Terdapat tempat
penampungan sampah yang tertutup
g. Terdapat tempat cuci
tangan dan penyediaan air minum
h. Terdapat hubungan
yang harmonis antar sesama penghuni sekolah
Pembinaan lingkungan
sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler. Kegiatan intra
kurikuler terutama melalui pelajaran penjaskes atau pendidikan kesehatan yang
disatukan dengan mata pelajaran lain yang relevan.
2. Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:
a. Rumah yang memiliki
ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dengan ukuran yang memadai,
misalnya ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan tempat cuci
pakaian.
b. Tersedianya air
bersih, penampungan air bekas, tempat sampah, jamban, dan saluran pembuangan
air hujan
c. Kamar-kamar harus
berjendela dan harus selalu terbuka pada siang hari. Jendela harus
menghadap arah angin
d. Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam
yang cukup untuk membaca.
e. Dinding lantai harus
kering dan tidak lembab
f. Asap dapur mempunyai
jalan keluar melalui lubang langit-langit.
g. Halaman rumah harus
selalu dibersihkan
h. Kandang ternak
terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah
i. Di manapun tidak
terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus
3. Pengadaan Air bersih
Merupakan air bersih
yang sudah di masak dan tidak mengandung bibit penyakit.
Syarat-syarat air bersih:
a. Syarat fisik: tidak
berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan segar.
b. Syarat kimiawi:
tidak mengandung logam berat dan beracun misal Pb, Zn, Cu, Mg, dan Hg
c. Syarat
bakteriologis: tidak mengandung bakteri penyebab penyakit, misal E. coli.
Sumber air bersih
dapat diperoleh dari:
a. Sumur pompa tangan
b. Sumur gali tertutup
c. Mata air yang
dirawat atau air perpipaan
d. Penampungan air
hujan, letak sumber air bersih, jarak > 10 cm dari lubang penampungan tinja
atau kotoran
4. Pembuangan kotoran manusia
Tempat pembuangan kotoran manusia yang baik adalah di
WC/jamban/kakus.
Syarat pembuatan kakus yang baik yaitu:
a. Tertutup, harus
terlindungi dari matahari dan hujan
b. Pada lokasi yang
tidak mengganggu pemandangan, dan tidak menimbulkan bau.
c. Lantainya disapu dan
disikat bersih biar tidak licin
d. Dindingnya sering
dibersihkan dan tampak terang
e. Air dalam bak sering
diganti dengan yang baru
Tiga jenis jamban keluarga:
1. Jamban leher angsa
Air dibagian leher angsa berguna agar
menahan bau tinja agar tidak keluar. Pipa udara dari lubang tinja gunanya untuk
membuang bau busuk.
2. Jamban cemplung
3. Jamban plengsengan
Kotoran langsung dialirkan melalui
pipa yang dipasang miring ke lubang penampungan kotoran.
5. Pembuangan air
limbah
Air limbah disalurkan melalui pipa
atau got ke tempat penampungan air limabah, sungai yang letaknya lebih rendah
dari dapur, tempat mandi dan tempat cucian.
Syarat pembuangan
air limbah yang sehat:
a. Tidak mengotori sumur, sungai dan danau
b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lalat dan
kecoa
c. Tidak menyebabkan kecelakaan
d. Tidak mengganggu pemandangan
6. Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah:
a. Sampah dibuang ke
tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan tanah
b. Dibakar
c. Dibuat kompos
d. Untuk makanan ternak
e. Pulverisation yaitu
semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di buang ke laut.
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh
sampah antara lain: menceret, muntaber, disentri, typus, dan penyakit kaki
gajah. Keuntungan membuang sampah yang benar:
a). Terhindar dari timbulnya penyakit
b). Dapat menghasilkan pupuk
c). Keadaan bersih dapat menimbulkan kepuasan batin tersendiri
d). Menciptakan keindahan
e). Menimbulkan suasana nyaman
7. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
a. Pencemaran air dan
tanah
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran suara
d. Pencemaran
bahan-bahan radioaktif
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA
A. Pendahuluan
Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang
berfungsi sangat besar untuk memungkinkan manusia tersebut menerima informasi
dari lingkungan kehidupan sekitarnya.melalui penglihatan tersebut seseorang
sejak awal dari pertumbuhan fisik maupun mentalnya akan mendapatkan rangsangan
dalam pengembangan selanjutnya. Dengan indera penglihatan seseorang akan
mengadakan kontak dengan skitarnya, sehinggadia mampu menyesuiikan dan
mempertahankan kehidupannya dalam lingkungannya serta mampu menghindarkan diri
dari berbagai ancaman yang mungkin aad disekitarnya.
B. Bagian-Bagian Mata
1) Kelopak Mata
2) Bulu mata
3) Konjungtiva (selaput lendir)
4) Kornea (selaput bening)
5) Pupil (manik-manik)
C. Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan
- Tujuan dari pemeriksaan tajam
penglihatan untuk mengetahui tajam penglihatan seseorang dan memberikan
penilaian menurut ukuran baku yang ada.
- Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa
langsung dengan memperlihatkan seri simbol dengan ukuran berbeda-beda pada
jarak tertentu terhadap penderiata dan menentukan ukuran huruf terkecil yang
da[at dikenal/ dilihat penderita.
- Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
- Teknik pemeriksaan :
§ Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
§ Mata yang kiri atau kanan ditutup.
§ Penderita diminta
membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen mulai dari baris atas kebawah
dan ditentukan baris terakhir yang masih dapat dibaca.
- Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan
tanda 30 dikatakan tajam penglihatan 6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10,
dikatakan tajam penglihatan 6/10. Sedangkan tajam penglihatan normal 6/6.
2) Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a) Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup
dengan baik.
b) Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.
c) Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih
keputih-putihan.
d) Pupil mata
(manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar kembali bila
tidak disinari lampu senter dan benar-benar hitam.
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
a) Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara
bersamaan.
b) Arah kedua bola mata kedepan.
D. Menjaga Kesehatan Mata
1. Membiasakan makan
makanan yang bergizi (banyak mengandung Vitamin A seperti sayu-sayuran hijau,
telur, buah-buahan dll.).
2. Membasuh muka dan
membersihkan kulit sekitar mata dengan air bersih.
3. Duduklah dengan
sikap badan yang tegak (jangan berbaring) pada waktu membaca dan menulis. Sinar
lampu yang baik untuk membaca adalah yang datang dari sebelah kiri. Letak lampu
hendaknya cukup jauh dari sisi meja sehingga tidak terjadi bayangn dari tubuh.
Bacaan terletak kira-kira 40cm dari mata.
4. Memaksakan diri
berlebih-lebihan untuk membaca tidak baik untuk kesehatan mata. Istirahatlah
sejenak bila merasa penat saat membaca dengan melihat-lihat objek yang jauh
atau pemandangan yang hijau/ berwarna-warni.
5. Jangan mnggunakan
alat-alat bersama-sama dengan orang yang sakit mata karena bisa menular seperti
handuk, saputangan dan alt tulis.
6. Jangan bermain-main
dengan benda tajam atau benda-benda lain yang berbahaya.
E. Kelainan-Kalainan
Mata Dan Penanganannya
1. Konjungtivitis (radang selaput lendir)
Tanda-tanda :
- mata merah dengan/ tanpa kotoran
- perih dan kadang-kadang gatal serta berair.
- tidak disertai penurunan tajam penglihatan
Tindakan :
- Kirim ke Puskesmas
- Hindarkan alatnya
- Awasi apakah meneruskan pengobatan
2. Keratitis (Radang selaput bening mata)
Tanda-tanda :
- Mata merah dan sila
- Disertai penurunan tajam penglihatan
Tindakan : kirim segera ke Puskesmas
3. Trauma zat kimia pada mata
Tindakan :
- Segera sesudah
terkena, mata diguyur air (misalnya dengan teko, gayung dll) selama 30 menit
terus menerus. Segera kirim ke Puskesmas.
4. Trauma mata
Tanda-tanda :
- Robek pada kelopak mata
- Luka sayat pada selaput bening mata.
Tindakan :
- Tutup mata dengan pembalut steril
- Jangan menekan bola mata dengan apapun
- Kirim segera ke Puskesmas
5. Kemasukan benda
asing/ kotoran dikelopak mata atas/ bawah bagian dalam:
Tindakan : angkat kotoran/ benda asing hati-hati dengan
menggunakan kapas lidi atau kapas balan.
F. Pemeriksaan
Pendengaran /Telinga
Tujuan : Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak
menimbulkan kelainan yang menetap dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus
bagi mereka yang menderita gangguan pendengaran (pengaturan tempat duduk dan
sebagainya)
Alat yang dipakai :
1. a. Cara berbisik
untuk pemeriksaan pendengaran kasar.
b. Garpu tala/ arloji (jam tangan)
c. Audio meter untuk pemeriksaan yang teliti.
2. Kayu/ pita pengukur jarak.
3. Ruangan/ tempat yang tenang.
Cara :
Ø Pemeriksaan dengan cara berbisik :
a. Jelaskan maksud pemeriksaan
pada murid
b. Pilih ruangan yang
tenang di luar kelas yang jauh dari keributan.
c. Ukur jarak anak
dengan pemeriksa sejauh 6m/20 feet.
Dahulukan telinga kanan, anak berdiri
dengan telinga kanan menghadap pemeriksa serta lobang telinga kiri ditutup
rapat dengan tangan kirinya.
Bisikan kata-kata yang sederhana dan
mudah ditangkap.
Anak sebaiknya tidak melihat pada
mulut pemeriksa.
Bila jarak 6m/ 20 feet dapat mengulang
kata-kata dengan baik, maka pendengaran anak adalah 20/ 20 atau 6/ 6
Bila anak tidak dapat mengulang
kata-kata dengan jelas, maka pemeriksaan maju satu meter dan berbisik mengulang
kata-kata tadi, bila anak dapat mengulang dengan jelas maka pendengaran anak
tersebut adalah 5/6 atau 15/20
Demikian seterusnya, dan periksalah juga
telinga yang kiri dengan cara yang sama.
d. Hasil catatan
dicatat dikartu kesehatan/ buku catatan yang diberikan.
e. Bagi anak-anak kelas
I dan II karena masih kecil penjelasannya harus sedemikian rupa sehingga tidak
bingung dan ragu-ragu.
f. Pemeriksaan
pendengaran dilakukan1 tahun 1 kali atau setiap saat bila dianggap perlu.
Ø Pemeriksaan dengan jam tangan
Yaitu dengan mendengarkan detik jarum
jam dan dihitung jarak dimana anak tidak dapat mendengarkan lagi detik jarum
jam tersebut (beberapa cm)
Ø Pemeriksaan dengan audio meter
Dikerjakan dirumah sakit yang lengkap
dibagian telinga hidung dan tenggorokan (THT).
Pemeriksaan ini dilakukan bila dengan
pemeriksaan berbisik ditemui kelainan diteruskan ke rumah sakit.
Tanda-tanda dan keluhan pada anak
dengan penurunan ketajaman pendengaran.
1. Kurang perhatian/
kurang minat dalam mengikuti pembicaraan biasa.
2. Terlamabat menjawab
jika dipanggil
3. Sering salah
menjawab
4. Kurang mengerti atau
tidak mengerti sama sekali bila diberi penjelasan-penjelasan dikelas.
5. Memalingkan kepala
untuk mendekatkan telinga yang masih baik kepda orang yang berbicara.
6. Suka menarik diri
dari pergaulan temannya, senang bermain sendiri, menjadi anak yang anti sosial
atau pemarah, penangis.
7. Telinga mengeluarkan kotoran/ cairan, tersumbat.
ILMU GIZI
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur
tertentu dari makanan (zat gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya
dibuang keluar tubuh.
A. Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai zat pembangun
Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh)
adalah kelompok (protein dan mineral) terdapat dalam telur, tahu, tempe,
daging, ikan dan lain-lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu
diperbaharui karena masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan
mengalami kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses biologis
di dalam tubuh. Unsur dalam makanan yang berfungsi mengganti, membengun dan
memelihara sel-sel adalah protein dan mineral.
2. Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah kelompok hidrat
arang dan lemak yang terdapat dalam makanan pokok, seperti nasi, bihun, mie,
tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-lain.
3. Sebagai zat pengatur
Zat pengatur adalah kelompok sayuran
dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu (vitamin dan mineral) berfungsi
mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi yang lain.
B. Zat gizi
Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi
makanan di atas yang kesemuanya tertuang dalam makanan 4 sehat 5 sempurna.
Dalam makanan terdapat 5 kelompok zat yaitu :
a. Karbohidrat :
zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu dan lan-lain.
b. Protein:
protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati seperti telur,
tempe, tahu, kacang kedelai, kacang-kacangan, ikan dan lain-lain.
c. Lemak: banyak
terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan minyak (minyak goreng).
d. Vitamin
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah
segar.
· Vitamin A berperan dalam
proses pertumbuhan dan penglihatan. Banyak terdapat pada daun singkong, papaya dan mangga. Kekuarangan
vitamin ini akan menyebabkan kebutaan dan pertumbuhan terhambat.
· Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam
tubuh. Jika kekurangan akan mengakibatkan kekurangan nafsu makan.
· Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah
merah dan jika kekurangan menyebabkan kelumpuhan tungkai.
· Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan
dalam peningkatan daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.
· Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk
mengaktifkan diperlukan sinar ultraviolet dari sinar matahari. Apabila seseorang
kekurangan vitamin D maka akan terjadi penghambatan pertumbuhan tulang.
· Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika
dibanding dengan vitamin yang lain.
· Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang
biasanya terdapat dalam hati sapi maupun ayam. Kekuarangan vitamin K akan
menyebabkan darah sukar membeku.
e. Mineral:
banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran. Contoh mineral yang penting adalah
Fe (zat besi) dan Ca (kalsium). Zat besi biasanya terdapat dalam bayam,
kangkung, telur dan sayuran hijau yang lainnya. Zat besi itu sendiri penting
untuk pembentukan sel darah merah. Kekurang zat besi dalam tubuh akan
menyebabkan gejala cepat pusing, konsentrasi belajar menurun yang bisanya
dikenal dengan keadaan kurang darah. Kalsium (zat kapur) erdapat dalam ikan
laut. Kalsium berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang bersama dengan
vitamin D. kekurangan kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis).
C. Kantin sekolah
Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan
diadakannya kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan bagi anak
sekolah selama berada di sekolah agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak
dijumpai masalah dalam ilmu gizi dilingkungan sekolah yaitu diantaranya: KEP
(kekuarangan energy protein), anemia (kekurangan Fe),dan Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
a. Tenaga
Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat,
bebas dari penyakit menular, bersih dan rapi, mengerti tentang kesehatan, dan
memiliki disipin kerja yang tinggi. Selain itu juga harus pandai dalam memilah
bahan makanan yang cocok dan bergizi. Cotoh guru UKS.
b. Dana
Dana untuk
membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari sekolah maupun iuran
orang tua murid.
c. Lokasi dan
ruang makan
Kantin yang
baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn dengan
jamban, kamar mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang cukup
luas, bersih dan nyaman serta ventilasi cukup.
D. Makanan sehat
disekolah
Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil
dengan jumlah energi kurang lebih 50-300 kalori yaitu kira-kira sepertiga
sampai seperempat makanan siang hari. Makanan yang disediakan disekolah
dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:
· Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi
goreng, urap, getuk dan lain-lain.
· Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek
teri, bubur kacang ijo dan lain-lain.
· Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji,
nanas, nangka, melon.
b. Makanan yang
dipersiapkan dengan campuran zat teaga, zat pembangaun dan zat pengatur, seprti
soto ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado, comro, kroket, risoles, nasi
kuning, lontong sayur, nasi rames, batagor, siomay, pecel dan lain-lain. Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih
makan yang baik dan bergizi. Anak-anak dan remaja sering memilih makanan sumber
zat tenaga seperti gula, serat makan-makanan yang berlemak atau banyak zat
tepung. Apabila makan makanan yang banyak mengandung zat gula dapat
merusak gigi dan kegemukan. Walupun penambahan zat flour dalam air diharapkan
akan mencegah kerusakan gigi, tetapi untuk pecaagahan lebih baiknya apabila makan
tidak terlalu berlebihan.
E. Pertumbuhan dan perkembangan
Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah maka
digunakan KMS yaitu kartu yang berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat
badan. Tujuan dari penggunaan KMS adalah :
· Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan anak.
· Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku sehat sehari-hari.
· Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.
· Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam memelihara kesehatan anak
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
-
Anonim. 2009. Balut Bidai. Terdapat pada : http://www.klinikindonesia. com/bedah/balutbidai.php. Di akses pada 10 Desember 2009.
-
Anonim. 2009. Pembalutan dan Pembidaian. Terdapat pada: http://medis dankomputer.co.cc. Di akses pada 10 Desember
2009.
-
Depkes RI. 1995. Pedoman
Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil. Edisi II. Jakarta.
-
Dinkes Banyumas. 2003. Buku
Panduan Penataran Dokter Kecil. Baturraden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar