Senin, 02 Desember 2013

KEPEMIMPINAN DALAM MELATIH

KEPEMIMPINAN DALAM MELATIH

1. TEORI-TEORI TENTANG KEPEMIMPINAN DALAM MELATIH
a.      Trait Theoris
Menyatakan bahwa pemimpin adalah dilahirkan. Artinya bahwa faktor bakatlah yang dibawa sejak lahir dan menentukan seseorang dapat menjadi pemimpin yang baik atau tidak. Sifat-sifat dasar yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang baik misalnya: kharismatik, cerdas, bersemangat, antusias, empatik,dan loyal.
b.      Behavioral Theoris
Menyatakan bahwa pemimpin tidak dilahirkan melainkan dapat dibentuk melalui latihan. Artinya bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik dapat dicapai melalui proses pendidikan dan latihan.
c.       Teori lain mengenai kepemimpinan didasarkan pada teori hubingan manusiawi (human relation) yaitu teori yang melibatkan hubungan individu dengan kelompok. Disini pemimpin biasanya dicitrakan sebagai individu yang (a) bersikap smpati pada bawahannya, (b) mendukung para bawahannya, (c) mendengar dan memberikan kesempatan para bawahannya.
d.      Seorang pemimpin biasanya juga dicitrakan sebagai individu yang memiliki tingkat keterampilan yang tinggi dalam menangani tugas-tuganya. Dia adalah orang yang dapat menyesuaikan diri dengan situasi khas yang dihadapi pada saat itu, atau yang dikatakan oleh Pate dan kawan-kawan (1984) “….. situationally specific)”.
e.       Teori  Fungsional
Kepemimpinan sering pula didefinisikan dalam istilah – istilah fungsional. Seorang pemimpin sering kali kita personifikasikan sebagai orang yang mampu melakukan berbagai fungsi, yang serba bisa. Misalnya, pemimpin adalah orang yang pandai berorganisasi, dapat melakukan pengawasan terhadap bawahannya, dapat mempengaruhi dan memberikan tugas – tugas kepada orang lain secara efektif.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
a.      Karakteristik
a). Bertindak dengan cara yang ramah dan akrab
b). Membuka kesempatan tim sebagai suatu keutuhan dalam menyusun rencana
c). Memperbolehkan anggota kelompok atau tim untuk saling berhubungan/berinteraksi dengan anggota tim yang lain tanpa harus meminta izin kepada pelatih.
d). Menerima saran-saran.
e). Tidak banyak memberikan instruksi atau perintah pada anggota tim.
b. Kelebihan
a. Setiap individu atlet harus diakui sebagai insani social (social being)
b. Setiap individu mempunyai tujuanm sasaran dan nilai – nilai yang memotivasi perilakunya, karena mereka merasa bukan diperlakukan sebagai seorang yang harus tunduk pada perintah – perintah pelatih.
c. Gaya kepemimpinan demokratis bisa meningkatkan persatuan dan kesatuan antar anggota tim. Dan interaksi antara atlet ini adalah penting bagi suksesnya tim.
d. Gaya demokratis dapat memberikan kepuasan bagi atlet.
e. Gaya demokratis memungkinkan perkembangan nilai – nilai pendidikan (educational values) dan moral secara efektif pada anggota tim, misalnya kejujuran, dedikasi, kesetiakawanan, esprit de corps, loyalitas, dan sebagainya.
f. Berkembangnya kemampuan penalaran mandiri (independent thinking); tidak selalu harus bergantung pada orang lain.
c. Kekurangan
a. Kalau waktu yang tersedia untuk latihan terlampau singkat (mialnya kurang dari sebulan), maka gaya kepemimpinan demokratis bisaanya tidak efektif dalam memanfaatkan waktu latihan dengan sebaik-baiknya.
b. Dibandingkan dengan gaya otoriter, kepemimpinan demokratis kurang dapat menanamkan sifat – sifat agresif para atlet, suatu sifat yang sering dibutuhkan dalam banyak cabang olahraga. Demikian pula disiplin.
c. Gaya demokratis sering kali juga kurang efektif dalam situasi – situasi yang membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, apalagi dalam situasi stress yang tinggi.

3. Gaya Kepemimpinan Otoriter (Autoritarian)
a. Karakteristik
a). Menggunakan otoritas atau kewenangan untuk mengendalikan atletnya
b). Bersifat memerintah kepada atletnya
c). Bertindak dengan cara yang dipengaruhi oleh perasaan tidak manusiawi (impersonal).
d). Berusaha melakukan hal-hal menurut kepercayaan atau kehendaknya saja.
e). Memberi sanksi (hukuman) pada atlet yang tidak menuruti perintahnya.
f). Menentukan pembagian tugas/kerja yang seharusnya dilakukan.
g). Menilai kekuatan atau kondisi gagasannya.
b. Kelebihan
ü  Berstatus jauh lebih tinggi dibanding pengikutnya;
ü  Cocok untuk situasi yang memerlukan keseriusan dan disiplin;
ü  Cocok bagi anak asuhnya yang kurang percaya diri dan merasa perlu perlindungan;
c. Kekurangan
v  Merasa tertekan, tidak ada saran dari pengikutnya.
v  Lebih banyak pekerjaan yang dilakukan tetapi kualitasnya kurang.
v  Anggota tim cenderung memperlihatkan kurangnya kepuasan anggota.

4. Gaya Kepemimpinan Berorientasi Tugas (Task Oriented)
a. Karakteristik
Ø  Secara ekslusif menekankan pada penyelesaian tugas. Karakteristiknya:
Ø  Lebih memilih materi
Ø  Kebutuhan pencapaian tinggi, dsb
b. Kelebihan
a). Lebih efisien, segala usaha ditujukan kepada tugas yang harus dilaksanakan.
b). Tidak banyak membuang waktu untuk komunikasi pribadi dengan atlet dan antara atlet
c). Pemberian instruksi yang cepat, tegas, dan langsung pada tugas yang harus dijalankan
d). Efektif dalam situasi yang menguntungkan atau tidak bagi pemimpin, misalnya banyak atlet yang bandel, kurang disiplin, dan butuh kepemimpinan yang tegas.
c. Kekrangan
1. Dapat menumbuhkan anxlex pada beberapa anggota tim.
2. Kurang acuh akan pemenuhan kebutuhan pribadi atlet.
3. Kurang efektif dalam situasi yang kurang menegangkan. Dalam situasi demikian para atlet biasanya bisa lebih bebas berinteraksi dibandingkan bilamana situasinya menegangkan.
4. Kekurang-serasian dalam hubungan kerja dengan bawahan atau para pembantu pelatih. Hal ini biasanya menimbulkan rasa tidak puas pada bawahan.

5. Sifat-sifat Positif dari Seorang Pelatih


1)      Akrab
2)      Ambisi tinggi
3)      Dapat dipercaya
4)      Jujur
5)      Kepemimpinan yang baik
6)      Keras hati
7)      Kooperatif
8)      Kreatif
9)      Mau mengerti orang lain
10)   Mempunyai disiplin pribadi
11)   Obyektif
12)   Optimis
13)   Penuh energy
14)   Rajin
15)   Setia
16)   Mempunyai sifat humoris
17)   Emosinya stabil
18)   Tulus hati



6. Sifat-sifat Positif dari Seorang Pelatif


1)      Terlalu peka terhadap kritik
2)      Tidak mempunyai sifat setia
3)      Emosinya tidak stabil
4)      Terlalu banyak mengkritik
5)      Kurang bisa mengendalikan diri
6)      Tidak disiplin
7)      Tidak cekatan
8)      Tidak ramah
9)      Mudah cemas
10)   Malas
11)   Egois
12)   Kasar


7.  Tipe Kepribadian Pelatih
a. Pelatih yang Otoriter (Autoritarian Coach), Karakteristiknya:
Ø  Selalu menggunakan perintah atau komado
Ø  Lugas dan disiplin
Ø  Sering menggunakan hukuman
Ø  Bersemangat bila timnya menang dan mengumpat bila timnya kalah
Ø  Menggunakan cara marah-marah agar dihormati
b. Pelatih yang Baik Hati (Nice gay coach)
Ø  Selalu mengunakan personal dan koperatif
Ø  Penuh perhatian dan ramah terhadap atlet
Ø  Peduli pada masalah yang dihadapi setiap atlet
c. Pelatih Pemacu (Intense Coach)
Ø  Selalu berusaha mencapai keinginannya dengan terlalu bersemangat sehingga tegang dan gelisah
Ø  Memberikan dorongan kepada atlet dengan cara menggebu-gebu
Ø  Menghadapi situasi dengan sikap emosional
d. Pelatih yang Santai (Easy going coach)
Ø  Selalu bersikap gampangan, santai, dan sambil lalu dalam mengahadapi situasi
Ø  Tidak menunjukkan keseriusan dalam menghadapi masalah
Ø  Selalu bersikap tenang dan acuh-tak acuh dalam menghadapi masalah
e. Pelatih tipe Bisnis (Bussiness like coach)
Ø  Tidak berorientasi pada orang-orang tetapi berorientasi pada tugas
Ø  Bekerja keras, tekun, dan cermat melaksankan tugasnya
Ø  Menggunakan sepebuh waktunya untuk memikirkan tugasnya






Tidak ada komentar:

Posting Komentar