KEPEMIMPINAN DALAM MELATIH
1.
TEORI-TEORI TENTANG KEPEMIMPINAN DALAM MELATIH
a. Trait Theoris
Menyatakan bahwa pemimpin adalah dilahirkan. Artinya bahwa faktor
bakatlah yang dibawa sejak lahir dan menentukan seseorang dapat menjadi
pemimpin yang baik atau tidak. Sifat-sifat dasar yang diperlukan untuk menjadi
pemimpin yang baik misalnya: kharismatik, cerdas, bersemangat, antusias,
empatik,dan loyal.
b. Behavioral Theoris
Menyatakan bahwa pemimpin tidak dilahirkan melainkan dapat dibentuk
melalui latihan. Artinya bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik dapat dicapai
melalui proses pendidikan dan latihan.
c. Teori lain mengenai kepemimpinan didasarkan pada teori hubingan
manusiawi (human relation) yaitu
teori yang melibatkan hubungan individu dengan kelompok. Disini pemimpin
biasanya dicitrakan sebagai individu yang (a) bersikap smpati pada bawahannya,
(b) mendukung para bawahannya, (c) mendengar dan memberikan kesempatan para
bawahannya.
d. Seorang pemimpin biasanya juga dicitrakan sebagai individu yang
memiliki tingkat keterampilan yang tinggi dalam menangani tugas-tuganya. Dia
adalah orang yang dapat menyesuaikan diri dengan situasi khas yang dihadapi
pada saat itu, atau yang dikatakan oleh Pate dan kawan-kawan (1984) “….. situationally specific)”.
e.
Teori Fungsional
Kepemimpinan sering pula didefinisikan dalam istilah – istilah
fungsional. Seorang pemimpin sering kali kita personifikasikan sebagai orang
yang mampu melakukan berbagai fungsi, yang serba bisa. Misalnya, pemimpin
adalah orang yang pandai berorganisasi, dapat melakukan pengawasan terhadap
bawahannya, dapat mempengaruhi dan memberikan tugas – tugas kepada orang lain
secara efektif.
2. Gaya
Kepemimpinan Demokratis
a.
Karakteristik
a). Bertindak dengan cara yang ramah dan akrab
b). Membuka kesempatan tim sebagai suatu keutuhan dalam menyusun
rencana
c). Memperbolehkan anggota kelompok atau tim untuk saling
berhubungan/berinteraksi dengan anggota tim yang lain tanpa harus meminta izin
kepada pelatih.
d). Menerima saran-saran.
e). Tidak banyak memberikan instruksi atau perintah pada anggota
tim.
b. Kelebihan
a. Setiap individu atlet harus diakui sebagai insani social (social
being)
b. Setiap individu mempunyai tujuanm sasaran dan nilai – nilai yang
memotivasi perilakunya, karena mereka merasa bukan diperlakukan sebagai seorang
yang harus tunduk pada perintah – perintah pelatih.
c. Gaya kepemimpinan demokratis bisa meningkatkan persatuan dan
kesatuan antar anggota tim. Dan interaksi antara atlet ini adalah penting bagi
suksesnya tim.
d. Gaya demokratis dapat memberikan kepuasan bagi atlet.
e. Gaya demokratis memungkinkan perkembangan nilai – nilai
pendidikan (educational values) dan moral secara efektif pada anggota tim,
misalnya kejujuran, dedikasi, kesetiakawanan, esprit de corps, loyalitas, dan
sebagainya.
f. Berkembangnya kemampuan penalaran mandiri (independent
thinking); tidak selalu harus bergantung pada orang lain.
c. Kekurangan
a. Kalau waktu yang tersedia untuk latihan terlampau singkat
(mialnya kurang dari sebulan), maka gaya kepemimpinan demokratis bisaanya tidak
efektif dalam memanfaatkan waktu latihan dengan sebaik-baiknya.
b. Dibandingkan dengan gaya otoriter, kepemimpinan demokratis
kurang dapat menanamkan sifat – sifat agresif para atlet, suatu sifat yang
sering dibutuhkan dalam banyak cabang olahraga. Demikian pula disiplin.
c. Gaya demokratis sering kali juga kurang efektif dalam situasi –
situasi yang membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, apalagi
dalam situasi stress yang tinggi.
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
(Autoritarian)
a. Karakteristik
a). Menggunakan otoritas atau kewenangan untuk mengendalikan
atletnya
b). Bersifat memerintah kepada atletnya
c). Bertindak dengan cara yang dipengaruhi oleh perasaan tidak
manusiawi (impersonal).
d). Berusaha melakukan hal-hal menurut kepercayaan atau kehendaknya
saja.
e). Memberi sanksi (hukuman) pada atlet yang tidak menuruti
perintahnya.
f). Menentukan pembagian tugas/kerja yang seharusnya dilakukan.
g). Menilai kekuatan atau kondisi gagasannya.
b. Kelebihan
ü Berstatus jauh lebih tinggi dibanding pengikutnya;
ü Cocok untuk situasi yang memerlukan keseriusan dan disiplin;
ü Cocok bagi anak asuhnya yang kurang percaya diri dan merasa perlu
perlindungan;
c. Kekurangan
v Merasa tertekan, tidak ada saran dari pengikutnya.
v Lebih banyak pekerjaan yang dilakukan tetapi kualitasnya kurang.
v Anggota tim cenderung memperlihatkan kurangnya kepuasan anggota.
4. Gaya
Kepemimpinan Berorientasi Tugas (Task
Oriented)
a. Karakteristik
Ø Secara ekslusif menekankan pada penyelesaian tugas.
Karakteristiknya:
Ø Lebih memilih materi
Ø Kebutuhan pencapaian tinggi, dsb
b. Kelebihan
a). Lebih efisien, segala
usaha ditujukan kepada tugas yang harus dilaksanakan.
b). Tidak banyak membuang
waktu untuk komunikasi pribadi dengan atlet dan antara atlet
c). Pemberian instruksi yang
cepat, tegas, dan langsung pada tugas yang harus dijalankan
d). Efektif dalam situasi
yang menguntungkan atau tidak bagi pemimpin, misalnya banyak atlet yang bandel,
kurang disiplin, dan butuh kepemimpinan yang tegas.
c. Kekrangan
1. Dapat menumbuhkan anxlex
pada beberapa anggota tim.
2. Kurang acuh akan pemenuhan
kebutuhan pribadi atlet.
3. Kurang efektif dalam
situasi yang kurang menegangkan. Dalam situasi demikian para atlet biasanya
bisa lebih bebas berinteraksi dibandingkan bilamana situasinya menegangkan.
4. Kekurang-serasian dalam
hubungan kerja dengan bawahan atau para pembantu pelatih. Hal ini biasanya
menimbulkan rasa tidak puas pada bawahan.
5. Sifat-sifat Positif dari
Seorang Pelatih
1)
Akrab
2)
Ambisi tinggi
3)
Dapat dipercaya
4)
Jujur
5)
Kepemimpinan yang baik
6)
Keras hati
7)
Kooperatif
8)
Kreatif
9)
Mau mengerti orang lain
10) Mempunyai disiplin pribadi
11) Obyektif
12) Optimis
13) Penuh energy
14) Rajin
15) Setia
16) Mempunyai sifat humoris
17) Emosinya stabil
18) Tulus hati
6. Sifat-sifat Positif dari Seorang Pelatif
1)
Terlalu peka terhadap kritik
2)
Tidak mempunyai sifat setia
3)
Emosinya tidak stabil
4)
Terlalu banyak mengkritik
5)
Kurang bisa mengendalikan
diri
6)
Tidak disiplin
7)
Tidak cekatan
8)
Tidak ramah
9)
Mudah cemas
10) Malas
11) Egois
12) Kasar
7. Tipe Kepribadian Pelatih
a. Pelatih yang Otoriter (Autoritarian Coach), Karakteristiknya:
Ø Selalu menggunakan perintah atau komado
Ø Lugas dan disiplin
Ø Sering menggunakan hukuman
Ø Bersemangat bila timnya menang dan mengumpat bila timnya kalah
Ø Menggunakan cara marah-marah agar dihormati
b. Pelatih yang Baik Hati (Nice gay coach)
Ø Selalu mengunakan personal dan koperatif
Ø Penuh perhatian dan ramah terhadap atlet
Ø Peduli pada masalah yang dihadapi setiap atlet
c. Pelatih Pemacu (Intense Coach)
Ø Selalu berusaha mencapai keinginannya dengan terlalu bersemangat
sehingga tegang dan gelisah
Ø Memberikan dorongan kepada atlet dengan cara menggebu-gebu
Ø Menghadapi situasi dengan sikap emosional
d. Pelatih yang Santai (Easy going coach)
Ø Selalu bersikap gampangan, santai, dan sambil lalu dalam
mengahadapi situasi
Ø Tidak menunjukkan keseriusan dalam menghadapi masalah
Ø Selalu bersikap tenang dan acuh-tak acuh dalam menghadapi masalah
e. Pelatih tipe Bisnis (Bussiness like coach)
Ø Tidak berorientasi pada orang-orang tetapi berorientasi pada tugas
Ø Bekerja keras, tekun, dan cermat melaksankan tugasnya
Ø Menggunakan sepebuh waktunya untuk memikirkan tugasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar