Senin, 02 Desember 2013

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (TPKI)

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

A. PENGERTIAN KARYA ILMIAH
·         Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten.
·         Suhardjono (1995), tidak semua karya tulis merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan. Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku, maupun terjemahan, baru dapat disebut ilmiah apabila memenuhi tiga syarat, yakni :
·         Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
·         Menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah.
·         Sosok penampilannya sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu tulisan keilmuan.
·         Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. (Setiawan, Budi. 2012. Definisi Karya Ilmiah. (Online) (http://muhammadbudisetiawan.blogspot.com/2012/04/definisi-karya-ilmiah.html, diakses 29 Januari 2013)
·         Menurut Brotowidjoyo karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. (Eziekim. 2011. Karya Ilmiah dan Non Ilmiah. (Online) (http://eziekim.wordpress.com/2011/03/01/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah/, diakses 29 Januari 2013)
·         Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi dijelaskan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya. (Pratiwi, Dwimarleni. 2010. Definisi mengenai Karya Ilmiah. (Online) (http://dwimarlenipratiwi.blogspot.com/2010/03/definisi-mengenai-karya-ilmiah.html, diakses 29 Januari 2013)
Ø  Kesimpulan:
Karya Ilmiah adalah tulisan yang membahas tentang suatu masalah dan fakta-fakta berdasarkan penelitian yang disusun secara sistematis menggunakan kaidah metode penulisan yang benar.
B. JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
Jenis-jenis karya ilmiah dibagi menjadi beberapa macam yaitu: (Anonim. 2011. Karya Ilmiah & Karya Non-Ilmiah. (Online) (http://girlycious09.wordpress.com/2011/02/25/karya-ilmiah-karya-non-ilmiah/, diakses 29 Januari 2013)
1.      Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
2.      Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
3.      Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
4.      Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
5.      Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
6.      Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
7.      Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.


DAFTAR PUSATAKA


Munawar, Syamsudin. 1994, Dasar-dasar dan Metode Penultsan Ilmiah. Surakarta. Sebelas Maret University Press.
Suhardjono. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Dikgutentis.
Setiawan, Budi. 2012. Definisi Karya ILmiah. (Online) (http://muhammadbudisetiawan.blogspot.com/2012/04/definisi-karya-ilmiah.html, diakses 29 Januari 2013.
Eziekim. 2011. Karya Ilmiah dan Non Ilmiah. (Online) (http://eziekim.wordpress.com/2011/03/01/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah/, diakses 29 Januari 2013
Pratiwi, Dwimarleni. 2010. Definisi mengenai Karya Ilmiah. (Online) (http://dwimarlenipratiwi.blogspot.com/2010/03/definisi-mengenai-karya-ilmiah.html, diakses 29 Januari 2013
Anonim. 2011. Karya Ilmiah & Karya Non-Ilmiah. (Online) (http://girlycious09.wordpress.com/2011/02/25/karya-ilmiah-karya-non-ilmiah/, diakses 29 Januari 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar