TEKNIK
PENULISAN KARYA ILMIAH
A.
PENGERTIAN KARYA ILMIAH
·
Menurut Munawar Syamsudin (1994),
tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar
konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara
utuh, teratur dan konsisten.
·
Suhardjono (1995), tidak semua karya
tulis merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan.
Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku, maupun
terjemahan, baru dapat disebut ilmiah apabila memenuhi tiga syarat, yakni :
·
Isi kajiannya berada pada lingkup
pengetahuan ilmiah.
·
Menggunakan metode ilmiah atau cara
berpikir ilmiah.
·
Sosok penampilannya sesuai dan telah
memenuhi persyaratan sebagai suatu tulisan keilmuan.
·
Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan
tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. (Setiawan, Budi.
2012. Definisi Karya Ilmiah. (Online)
(http://muhammadbudisetiawan.blogspot.com/2012/04/definisi-karya-ilmiah.html,
diakses 29 Januari 2013)
·
Menurut Brotowidjoyo karya ilmiah adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. (Eziekim. 2011. Karya Ilmiah dan Non Ilmiah. (Online) (http://eziekim.wordpress.com/2011/03/01/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah/,
diakses 29 Januari 2013)
·
Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang
Supriyadi dijelaskan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan
penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode
ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang
muncul sebelumnya. (Pratiwi, Dwimarleni. 2010. Definisi mengenai Karya Ilmiah. (Online) (http://dwimarlenipratiwi.blogspot.com/2010/03/definisi-mengenai-karya-ilmiah.html,
diakses 29 Januari 2013)
Ø Kesimpulan:
Karya Ilmiah adalah tulisan yang membahas tentang
suatu masalah dan fakta-fakta berdasarkan penelitian yang disusun secara
sistematis menggunakan kaidah metode penulisan yang benar.
B.
JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
Jenis-jenis karya ilmiah
dibagi menjadi beberapa macam yaitu: (Anonim. 2011. Karya Ilmiah & Karya
Non-Ilmiah. (Online)
(http://girlycious09.wordpress.com/2011/02/25/karya-ilmiah-karya-non-ilmiah/,
diakses 29 Januari 2013)
1.
Artikel
Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel
ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan
penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik.
Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi
dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah
tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau
majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau
gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
2.
Artikel
Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa
ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal
skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis.
Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah
pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai
keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan
sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan
sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel
ilmiah ada pehitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan
terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat
menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau
bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada
jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
3.
Disertasi
Pencapaian gelar
akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan
manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji
Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing.
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan
dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D
Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi
keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan
masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis.
Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik
atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji
dalam taraf yang tinggi.
4.
Tesis
Tesis adalah jenis
karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi.
Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan
penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan
‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master
Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi
penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan
bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan
instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil
kesimpulan dan rekomendasi.
5.
Skripsi
Skripsi adalah karya
tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana
(S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu
dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir
hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis
berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan
fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi
lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi
menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material
berupa penemuan baru.
6.
Kertas
Kerja
Kertas kerja pada
prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam
dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau
lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’
tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas
kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris,
ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
7.
Makalah
Lazimnya, makalah
dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal
manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang
penting, tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi
akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari
jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya,
adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding
skripsi mahasiswa.
DAFTAR
PUSATAKA
Munawar,
Syamsudin. 1994, Dasar-dasar dan Metode
Penultsan Ilmiah. Surakarta. Sebelas Maret University Press.
Suhardjono.
1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis
Ilmiah di bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru.
Jakarta: Dikgutentis.
Setiawan,
Budi. 2012. Definisi Karya ILmiah.
(Online) (http://muhammadbudisetiawan.blogspot.com/2012/04/definisi-karya-ilmiah.html,
diakses 29 Januari 2013.
Eziekim.
2011. Karya Ilmiah dan Non Ilmiah.
(Online) (http://eziekim.wordpress.com/2011/03/01/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah/,
diakses 29 Januari 2013
Pratiwi,
Dwimarleni. 2010. Definisi mengenai Karya
Ilmiah. (Online) (http://dwimarlenipratiwi.blogspot.com/2010/03/definisi-mengenai-karya-ilmiah.html,
diakses 29 Januari 2013
Anonim.
2011. Karya Ilmiah & Karya Non-Ilmiah.
(Online) (http://girlycious09.wordpress.com/2011/02/25/karya-ilmiah-karya-non-ilmiah/,
diakses 29 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar